GOMBONG, suaramerdeka.com - Tahun ini ditengarai masih menjadi masa berat bagi industri pariwisata. Terpuruknya dunia pariwisata sebagai dampak pandemi Covid-19 bukan berarti kegiatan pariwisata harus mati. Hanya saja dibutuhkan kejelian membaca pergeseran pasar serta menangkap munculnya peluang-peluang baru. Seperti dilakukan oleh Biro Wisata Milankori yang menolak mati akibat pandemi.
Biro wisata yang berbasis di Gombong, Kebumen itu telah mempersiapkan berbagai strategi agar tetap mampu eksis di tengah krisis. Salah satunya adalah mengembangkan produk-produk wisata minat khusus berbasis potensi Geopark Karangsambung Karangbolong.
Dipadukan dengan pelaksanaan protokol kesehatan, program ini diyakini mampu mempertahankan denyut industri pariwisata di Kabupaten Kebumen dan sekitarnya.
“Wisatawan saat ini semakin menyadari pentingnya aspek kesehatan, higienitas dan lingkungan. Ke depan pilihannya bukan lagi wisata massal dalam rombongan besar, namun lebih diutamakan wisata kelompok kecil dengan aktivitas yang intens dan memberikan wawasan baru,” jelas Founder Milangkori Sigit Asmodiwongso kepada Suara Merdeka, Minggu (10/1).