JAKARTA, suaramerdeka.com - Pemulihan ekonomi domestik terus berlanjut. PMI Indonesia pada November 2020 kembali menuju zona ekspansif (50,6) yang menunjukkan momentum pemulihan. Selain itu, meski penjualan ritel tertahan, aktivitas industri dan perdagangan internasional mulai menggeliat. Selanjutnya, belanja APBN terus terakselerasi dan kinerja ekspor-impor meningkat, serta masuknya arus modal khususnya Surat Berharga Negara dan penguatan nilai tukar menambah sentimen positif perekonomian domestik ke depan.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan kembali menguat di tahun 2021 di mana assessment terkini dari beberapa institusi dunia seperti ADB, The World Bank dan OECD, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai masing-masing 4,5 persen, 4,4 persen dan 4,0 persen," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Pemerintah berkomitmen untuk merespons pandemi dengan prudent dan penuh kewaspadaan sehingga kebijakan yang ditempuh dapat lebih terarah dan terukur, khususnya untuk mengakselerasi Belanja Negara dan PEN sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir ini. Selain itu, untuk menekan penyebaran Covid-19 dan melindungi masyarakat Indonesia, Pemerintah memutuskan untuk memberikan vaksin secara gratis pada seluruh rakyat Indonesia.