JAKARTA, suaramerdeka.com - Percepatan transformasi digital usaha mikro kecil menengah (UMKM) mendesak dilakukan. Pandemi Covid-19 memberikan hikmah perlunya percepatan digitalisasi UMKM.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengajak inovator muda untuk mendukung digitalisasi UMKM lewat program Pahlawan Digital UMKM.
“Awalnya, dalam situasi serba sulit seperti ini banyak UMKM yang mampu bertahan bahkan penjualannya meningkat karena terhubung dengan ekosistem digital. Namun, baru 10-11 juta UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Di saat yang sama saya melihat banyak sekali anak muda yang hadir dengan inovasi membantu UMKM untuk go digital," ujar Putri Tanjung, Penggagas Pahlawan Digital UMKM dalam dialog virtual yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Jakarta, Rabu (11/11).
Inovasi dan layanan digital yang dihadirkan para Pahlawan Digital UMKM ini, mampu menyelesaikan persoalan-persoalan lokal yang ada di lapangan. Berdasarkan data BPS per September 2020, kondisi yang dihadapi UMKM memang cukup menantang.
Baca Juga: Restrukturisasi Kredit Oksigen Bagi UMKM di Tengah Pandemi
“Bahwa 45% pelaku UKM hanya mampu bertahan selama 3 bulan dalam kondisi ekonomi di masa pandemi seperti ini. Data survei Asian Development Bank (ADB) terkait dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia, 88% usaha mikro kehabisan kas atau tabungan, dan lebih dari 60% usaha mikro kecil ini sudah mengurangi tenaga kerjanya. Oleh karena itu sangat penting bagi usaha mikro agar diintervensi dengan literasi keuangan," kata Fiki Satari, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM.