JAKARTA, suaramerdeka.com - Beberapa komoditas pangan strategis sudah mengalami kenaikan harga sejak awal tahun 2020, bahkan sebelum diumumkannya dua pasien pertama di Tanah Air yang terinfeksi virus korona oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret yang lalu. Berdasarkan data Indeks Bulanan Rumah Tangga (BuRT) yang rutin dikeluarkan oleh CIPS, terlihat adanya peningkatan harga yang cukup tajam pada pertengahan bulan Maret.
Seiring dengan merebaknya pandemik covid-19 di Indonesia, harga beras masih naik sedikit dari Rp 11.520 per kilogram di akhir bulan Februari, menjadi Rp 12.800 per kilogram. Petani padi sudah menghadapi berbagai tantangan selama 2019, seperti kemarau berkepanjangan yang menyebabkan kekeringan yang membuat mereka harus menunda panen. Kenaikan harga beras seharusnya tidak terjadi jika memang jumlah pasokan sesuai dengan data pemerintah yang menyatakan pasokan beras aman hingga bulan Mei.
Sementara itu, harga bawang putih juga masih terus mengalami kenaikan dari Rp 49.000 per kilogram di bulan Februari meningkat tajam menjadi di kisaran Rp 74.600 di bulan Maret. Hal ini terjadi seiring dengan sedikitnya pasokan bawang putih di pasar dan keterlambatan impor. Merebaknya virus corona di China diduga menjadi salah satu keterlambatan impor karena negara ini merupakan tujuan utama impor bawang putih Indonesia.