PURWOKERTO, suaramerdeka.com - Harga cabai di pasar tradisional Banyumas masih terbilang tinggi. Namun, harga diperkirakan akan turun seiring dengan adanya panen di sentra-sentra penghasil cabai. "Cabai naik tinggi antara Rp 60.000 hingga Rp 80.000 per kilogram. Tapi di Agustus mulai ada panen di tempat-tempat senta cabai, moga-moga harga turun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Agus Chusaini, kemarin.
Ia berharap dengan penurunan harga cabai nantinya malah kontribusi cabai terhadap inflasi dapat ditahan, malah harapannya deflasi karena ada panen harga cabai akan terkendali. Agus mengaku musim kemarau sebagian sentra cabai tidak tanam, karena lahan sawahnya tadah hujan sehingga produksi tidak optimal. "Tapi akan kami bahas di Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)," katanya.
Klaster binaan BI Purwokerto di Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang masih berjalan cuman produksi sudah turun karena telah dilaksanakan beberapa kali panen. Di klaster itu sudah ada sekitar 20 kali panen. Panen dilaksanakan tiap minggu sekali. "Hasil panen cabai tidak sebesar pada awal-awal panen," ujarnya.