SEMARANG, suaramerdeka.com - harga bahan makanan pokok saat Ramadan menurut Pengamat Ekonomi Universitas Diponegoro, Nugroho SBM sudah menjadi ''budaya'' atau selalu terjadi di kalangan masyarakat di Indonesia. Hal itu dipandang bisa menjadi dasar pemerintah, agar ke depan jelang lebaran harga-harga tersebut tidak naik dan lebih stabil dalam membuat kebijakan.
Terutama dalam hal operasi pasar yang sering dilakukan pemerintah saat di pasar harga-harga kebutuhan pokok mengalami lonjakan. Nugroho menilai, program itu harus tepat dilakukan. sehingga barang stok yang disalurkan pemerintah tidak sampai ke spekulan atau penimbun barang.
''Secara ekonomi dapat diterangkan fenomena kenaikan harga di Ramadan ini terjadi pada saat permintaan masyarakat meningkat. Sementara stok belum bisa seketika bertambah untuk mengikuti permintaan. Ya, memang asa kiat pemerintah seperti operasi pasar. Semestinya operasi pasar diumumkan jauh hari sehingga nemberi efek psikologis bagi spekulan untuk tidak melakukan spekulasi dan juga memang stok berlebih di pasar,'' kata Nugroho kemarin.