Waktu berjalan begitu cepat, tidak terasa semingguan lagi kita ketemu dengan bulan Ramadhan. Tentu dengan suka cita kita menyambutnya. Moment yang sudah sedemikian diunggu-tunggu sejak 2 bulan yang lalu. Sejak bulan Rajab selalu dipanjatkan doa-doa agar bisa berkesempatan memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh rahmat, berkah dan maghfiroh. Allahumma baarik lanaa fi rajaba wa sya'baana wa ballighna ramadhan..Ramadhan memang sangat istimewa.
Tidak heran jika kemudian orang-orang banyak menyusun rencana-rencana dan memperbanyak ibadah di bulan ini untuk meramaikan pesta pahala dan keberkahan Ramadhan, sebagaimana janji Allah dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah, : "Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, "Kecuali puasa. Sebab pahala puasa adalah untuk-Ku. Dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwat dan makannya karena-Ku."
Keagungan Ramadhan terbentang luas bagi semua hambanya. Tidak ada diskriminasi disini, baik itu jabatan, pangkat, golongan, suku/ras, bidang keilmuan, level ekonomi atau bahkan jenis kelamin. semuanya berkesempatan yang sama untuk meraihnya secara terbuka, karena berpuasa dimaksudkan untuk mencapai ketaqwaan (la'allakum tattaquun). Sedangkan derajat taqwa merupakan predikat yang disematkan bagi umat Islam, siapa saja, yang terus meningkatkan intensitas ibadah di bukan suci ini dengan sungguh-sungguh.
Ramadhan memang menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan. Sering dikeluhkan bahwa Ramadhan adalah masa yang berat bagi perempuan untuk dapat ikut berpesta pahala, terlebih bagi perempuan di usia produktif yang tidak setiap harinya bisa berpuasa, karena terkendala kodrat keperempuanannya.