CERITA tentang tersingkapnya karamah para wali, bisa sangat beragam. Sebagai contoh seperti tersingkapnya kisah Nyatnyono pada 1985. Ketua PCNU dan Ketua Pusat Pengkajian Islam dan Budaya UIN Walisongo Semarang, Drs Anasom mengisahkan karamah Syeh Hasan dalam peringatan haul langsung dari studio Radio Rasika, dan disiarkan secara langsung melalui youtube dan facebook.
Diceritakan, pada masa awal pembangunannya, masjid tua itu hanya didirikan dengan satu tiang. Namun pada zaman Belanda, oleh Kiai Raden Purwo Hadi ditambah menjadi empat saka (tiang). Kemudian, pada 1985 masjid tersebut direnovasi oleh masyarakat tanpa mengubah posisi atau jumlah tiangnya.
Pada masa itu ada kisah tersendiri sebagaimana kelaziman para pemangku makam yang hendak merehab Masjid Keramat, Kiai Asmui pemangku makam keramat pada waktu itu melakukan mujahadah selama satu tahun terlebih dahulu. Setelah mujahadah selesai dilaksanakan, ia pun berinisiatif untuk meminta bantuan masyarakat sekitar yang bersedia menjadi dermawan untuk menyumbangkan hartanya.