• img_title
Tutup Pencarian
    • img_title
    • HOME

    • News

      • Nasional

      • Mancanegara

      • Ekonomi dan Bisnis

      • Liputan Khusus

      • Lurah Hebat

      • Beranda Ulama

      • Opini

      • Pilkada

      • Parlemen

    • Bola

      • Indonesia

      • Inggris

      • Italia

      • Jerman

      • Spanyol

      • UEFA

      • Bola Dunia

    • Sport

      • Balap

      • Raket

      • Cabang Olahraga

      • motogp

      • formula 1

    • Otomotif

      • Mobil

      • Motor

    • Entertainment

      • Selebrita

      • Musik

      • Film

      • Seni dan Sastra

      • Event

    • Gaya Hidup

      • Kesehatan

      • Travel

      • Parenting

      • kuliner

      • Religi

      • Gadget dan Elektronik

      • Klub dan Komunitas

    • Regional

      • Semarang

      • Pantura

      • Solo

      • Banyumas

      • Muria

      • Kedu

    • E-PAPER

    • SMTV

    • Indeks

  • img_title
    Share :
    • Arsip

    • Detail

    • KIW Hentikan Penggunaan Air Tanah

      Bangun Instalasi Air Bersih dari Sungai
    • Kamis, 24 Mei 2018 | 03:29 WIB
    • Penulis:
      • Arie Widiarto

    SEMARANG, suaramerdeka.com - PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Semarang atau PT KIW sebagai pengelola Kawasan Industri Wijayakusuma mulai menghentikan pengambilan air bawah tanah dan beralih ke penggunaan air permukaan untuk memenuhi kebutuhan air bagi industri.  Pengelola mengambil air dari sungai Banjir Kanal Barat melalui pipa sepanjang 17 Km.

    ''Kami menyadari apabila industri-industri di dalam KIW kebutuhan airnya dipenuhi dengan mengambil air tanah secara terus menerus dan berlebihan hal tersebut akan menyumbang terjadinya percepatan penurunan tanah di Kota Semarang,'' ungkap President Director PT KIW  Rachmadi Nugroho didampingi komisaris utama Ihwan Sudrajat di sela-sela peresmian Water Treatment Plant (WTP), Rabu (23/5). Peresmian dilakukan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pengembangan Energi Provinsi Jawa Tengah Teguh Winarno.

    Rachmadi menjelaskan langkah pengelola kawasan industri yang kali pertama di Jateng ini didasari atas hasil penelitian Matthias Dom, Bundesanstait fur Geowissenschaften und Rohstoffe (BGR) Jerman, bahwa penurunan tanah di Kota Semarang pada tahun 2016, sudah sangat kritis, beberapa titik sudah mencapai rata-rata 16 cm/tahun. Adapun penyebab utama penurunan tanah antara lain pengambilan air tanah yang sangat tinggi khususnya untuk kebutuhan industri.

    ''Maka, suatu keniscayaan kami sebagai pengelola bertekat mempelopori pembangunan Kawasan Industri yang ramah lingkungan di Jawa Tengah khususnya di Kota Semarang,'' jelasnya.

    • Sebelumnya
    • Selanjutnya
    • 1
    • 2
    • 3
      • #Semarang

      • #Air Bersih

    Share :

    Berita Lainnya

    • img_title

      Ekonomi dan Bisnis

      25 Januari 2021 , 08:36 WIB

      Produksi Kedelai Indonesia Tak Bisa Sepenuhnya Berkompetisi, Ini Hal yang Bisa Dilakukan

      Secara geografis kapasitas produksi kedelai Indonesia sebagai negara tropis memang tidak bisa sepenuhnya berkompetisi dengan kapasitas produksi di negara empat musim. Rata-rata produksi kedelai di Indonesia kurang dari 1,5 ton/ha, sementara di negara-negara empat musim bisa mencapai lebih dari 2, ton/ha bahan ada yang mencapai rata-rata 3 ton/ha.

    • img_title

      Inggris

      25 Januari 2021 , 08:30 WIB

      Liverpool Tersingkir dari Piala FA, Klopp Akui Timnya Tak Tampil Top

      Usai takluk dari Manchester United di babak keempat Piala FA, Juergen Klopp mengakui jika timnya memang tidak tampil top. Melawat ke Old Trafford, Senin (25/1) dini hari WIB, Liverpool harus menjalani laga ketat, dan saling berbalas gol.

    • img_title

      Semarang

      25 Januari 2021 , 08:24 WIB

      Akhiri Pandemi Covid-19, DPRD: Perlu Usaha Luar Biasa dari Pemkot Semarang

      Pemkot Semarang diminta melakukan usaha luar biasa untuk bisa menekan bahkan mengakhiri Pandemi Covid-19 tahun ini. Baik dari segi usaha fisik, anggaran, maupun program yang tepat sasaran

    • img_title

      Nasional

      25 Januari 2021 , 08:12 WIB

      Ingat! Meski Jenuh, 3M Cara Efektif Cegah Penularan Covid-19

      Ketua Dewan Pakar Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengakui meski masyarakat mungkin jenuh, namun disiplin menerapkan protokol kesehatan satu-satunya cara efektif mencegah penularan. Untuk menekan penularan Satgas meminta tetap di rumah saja, tidak bepergian jika tidak mendesak. Selalu menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

    • img_title

      Ekonomi dan Bisnis

      25 Januari 2021 , 08:00 WIB

      Maskapai Langgar Aturan Tarif, Kemenhub Bekukan Izin Rute Penerbangan

      Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara membekukan izin rute penerbangan beberapa maskapai (Badan Usaha Angkutan Udara) yang telah melakukan pelanggaran penerapan tarif batas bawah (TBB) sesuai dengan peraturan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

  • Pilihan Redaksi

    • img_title

      Ekonomi dan Bisnis

      Produksi Kedelai Indonesia Tak Bisa Sepenuhnya Berkompetisi, Ini Hal yang Bisa Dilakukan

    • img_title

      Nasional

      Ingat! Meski Jenuh, 3M Cara Efektif Cegah Penularan Covid-19

    • img_title

      Ekonomi dan Bisnis

      Maskapai Langgar Aturan Tarif, Kemenhub Bekukan Izin Rute Penerbangan

    • img_title

      Parlemen

      UU Kepemiluan Perlu Dipertahankan, Masih Relevan Dijadikan Dasar

    • img_title

      Ekonomi dan Bisnis

      Kedelai Mahal dan Langka di Pasaran, Dosen UGM Soroti Dua Hal Ini

    Topik Terkini

    • satgascovid19
    • ekonomi
    • pilkada
    • covid 19
    • kemenag

    E-Paper

    • image_title

      Baca Selengkapnya >>

    Stay Connected

    • 1,03 M
    • 343 K
    • 5,4 K
    • 1,5 K

    Terpopuler

    • img_title

      Nasional

      Ingat! Meski Jenuh, 3M Cara Efektif Cegah Penularan Covid-19

    • img_title

      Ekonomi dan Bisnis

      Produksi Kedelai Indonesia Tak Bisa Sepenuhnya Berkompetisi, Ini Hal yang Bisa Dilakukan

    • img_title

      Ekonomi dan Bisnis

      Maskapai Langgar Aturan Tarif, Kemenhub Bekukan Izin Rute Penerbangan

    • img_title

      Parlemen

      UU Kepemiluan Perlu Dipertahankan, Masih Relevan Dijadikan Dasar

    img_title

    img_title

    Kuliner

    22 Januari 2021 , 20:05 WIB

    Sensasi Bebek Nasi Rempah Ala Bebek Maknyet

    Regional

    • img_title

      Semarang

      Akhiri Pandemi Covid-19, DPRD: Perlu Usaha Luar Biasa dari Pemkot Semarang

    • img_title

      Kedu

      Lima Desa di Magelang Jadi Posko Siaga Merapi

    • img_title

      Semarang

      Pusing Ngurus Pajak, Dikenal Ramah di Kalangan Wartawan

    • img_title

      Solo

      Vaksinasi Covid-19 Karanganyar, Bupati dan Wakil Bupati Masuk 10 Tokoh yang Menerima

    • img_title

      Semarang

      Penetapan Wali Kota Semarang, KPU Diminta Tunggu Surat Resmi MK

    • img_title

      Banyumas

      Vaksinasi Covid-19 Tahap Awal, 11.760 Dosis Dikirim ke Cilacap

    • img_title

      Semarang

      PPKM di Semarang Diperpanjang, Hendi: Mohon Dukungan dari Masyarakat

    • img_title

      Semarang

      Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini: Berawan, Berpotensi Diguyur Hujan Ringan

Ikuti kami di:
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Info Karir

SUARAMERDEKA.com

©2019
| All Right Reserved
A Group Member of VIVAnetworks
  • Jagodangdut
  • 100kpj
  • Intipseleb
  • Viva
  • Vlix
  • Sahijab
  • Suaramerdeka
  • TvOne
  • Onepride
  • Oneprix