SEMARANG, suaramerdeka.com - Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang, berupaya mendorong perindustrian untuk meningkatkan daya saing. Hal itu dibuktikan dengan me-launching Online Monitoring Emisi dan Air Limbah Berbasis Internet of Things (IoT), Rabu (22/1). Hadir dalam kegiatan tersebut PLT Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Eko S.A Cahyanto.
Ia menerangkan, dalam upaya peningkatan otomatisasi produksi, maka penggunaan IoT pada lini produksi dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pabrik hingga 45 persen hingga 55 persen. Penerapan IoT sangat beragam tergantung dari kebutuhan masing-masing industri, mulai dari penggunaan devices yang saling terkoneksi dengan penggunaan robot dan berkolaborasi dengan manusia.
"Teknologi industri 4.0 juga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan downtime mesin melalui penerapan predictive maintenance. Konsep ini dapat menurunkan waktu yang dibutuhkan hingga 20-50 persen. Hal itu juga berakibat pada penurunan ongkos maintenance hingga 5-10 persen. Jika ingin lebih maju lagi dapat menerapkan Augmented Reality (AR). Hal itu dapat memudahkan teknisi dalam melakukan perbaikan dengan melakukan simulasi digital terlebih dahulu," ujarnya.
Pasalnya, dalam menerapkan teknologi industri 4.0 harus disikapi dengan bijak. Sebab terdapat tantangan-tantangan yang akan dihadapi industri dalam mengadopsinya. Salah satunya ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM), yang kompeten dalam bidang digital sering kali menjadi hambatan bagi industri untuk melangkah.