PDI Perjuangan Jateng pada kesempatan yang sama juga menggelar wayang kulit, menampilkan dalang kondang Ki Manteb Soedharsono tersebut digelar DPD PDI Perjuangan Jateng.
Dalam acara itu, PDI Perjuangan juga memberikan penghargaan kepada tujuh pegiat wayang dan delapan lembaga pelestari budaya wayang diberi penghargaan. Penghargaan diberikan karena dedikasi mereka dalam melestarikan wayang yang saat ini sudah diakui sebagai budaya dunia oleh UNESCO.
Ketujuh orang yang mendapat penghargaan adalah Nyi Ngatirah (Semarang), Ki Sunarno (Semarang), Ki Suradji Hadi Kusumo (Semarang), Ki Noto Carito (Klaten), Reso Wiguno Dakir (Sukoharjo), Ki Manteb Soedharsono (Karanganyar), dan Heru Sudjarwo (Banyumas). Sedang kedelapan lembaga adalah Ngesti Pandawa (Semarang), Puji Langgeng (Semarang), Sanggar Sarotomo (Karanganyar), Suko Raras (Semarang), Teater Lingkar (Semarang), Sri Wedari (Semarang), Sobokarti (Semarang) dan Pepadi (Jawa Tengah).
Ketua Panitia Peringatan Hari Wayang Nasional DPD PDI Perjuangan Jateng Sumanto mengatakan, lakon "Bima Bangkit" yang dibawakan merupakan representasi dari Ksatria yang bisa merangkul semua komponen bangsa.