TOPOGRAFI Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, ibarat sebuah mangkuk raksasa dengan luas 226 ha. Wilayah pemukiman yang dihuni 4.091 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.090 dan perempuan 2.001, berada di dataran dasar ‘mangkuk’ itu, dikelilingi tebing dan bukit yang menjadi pagar alam.
Di dataran yang datar itu terhampar tanah tegalan, persawahan, yang bersisihan dengan rumah-rumah penduduk. Dari seluruh wilayah, baru 30 persen yang dihuni. "Mata pencaharian penduduk, buruh bangunan dan petani, sedangkan perempuannya buruh pabrik dan di pembersihan sarang walet. Guyonan saya, lakinya di bank, perempuannya jadi pramugari hahaha," ujar Lurah Jabungan, Abdul Mukti.
Melihat keadaan yang dihadapi, Lurah yang resmi bertugas di Jabungan mulai 1 Oktober 2018 itu, memutar otak untuk memajukan kelurahan yang terbagi dalam 6 RW dan 30 RT itu. "Setelah jalan-jalan, akhirnya saya melihat potensi pariwisata yang luar biasa dari Jabungan ini," ujar lelaki kelahiran Demak, 5 Juli 1968 itu.
Bentang alam wilayah yang bisa dijangkau dari Kelurahan Kramas itu memang rupawan. Jalan menuju Jabungan yang berkelok-kelok, menurun, dengan suguhan landscape dari ketinggian yang menawan. Sawah yang menguning, dengan sungai berbatu-batu membelah wilayah seperti ular besar yang meliuk-liuk. Indah. Sebelum memasuki wilayah permukiman, pelancong akan disambut dengan ‘’Jembatan warna-warni’’ yang memikat mata.
"Jabungan tidak jauh, hanya 10 menit perjalanan dari Banyumanik. Apalagi kalau nanti akses jalannya sudah dilebarkan menjadi 5 meter, semakin dekat," ujar mantan Sekretaris Kelurahan Gedawang itu.