KABAR baik bagi para petani dan peternak di Kabupaten Wonogiri. Mereka kini bisa melepaskan diri dari jeratan ijon atau tengkulak yang menjerat.
Bagi para petani yang butuh dana segar (fresh) untuk berbagai kebutuhan, tidak perlu lagi menjual tanaman padinya yang masih muda dengan sistem ijon yang dihargai sangat murah oleh tengkulak, sehingga cenderung merugi. Kini mereka bisa pinjam modal di perbankan syariah yang pengembaliannya bisa dilakukan suka-suka, setelah panen atau jangka waktu yang disepakati. Yaitu melalui program kredit usaha rakyat (KUR) syariah.
Demikian pula dengan para peternak dan nelayan, tak perlu cari dana sebrakan dari lembaga keuangan yang memberlakukan bunga cukup tinggi, sehingga sangat memberatkan. Mereka bisa melakukan hal yang sama melalui program KUR syariah.
"Ini adalah program baru kami yang kami tunjukan bagi para petani dan peternak," kata kepala cabang pembantu BRI Syariah Wonogiri Budiono di sela workshop peningkatan akses petani terhadap sumber pembiayaan melalui kredit usaha rakyat (KUR) syariah di kantor kabupaten setempat, Senin (23/9).
Selain ada penjelasan tentang berbagai program dan produk BRI Syariah, dalam workshop yang diikuti 50 petani, nelayan, dan peternak itu juga dilakukan simulasi tentang penyaluran KUR syariah berikut cara pengembalian. Pihak bank juga menjelaskan tentang model pendampingan monitoring bagi para petani dan peternak yang menjadi debitur. BRI Syariah menjadi satu-satunya perbankan syariah yang dapat menyalurkan KUR.