TEMANGGUNG, suaramerdeka.com - Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq menyebutkan, masih banyak warga kurang mampu di Temanggung tak memiliki jaringan listrik. Tercatat pada 2018 ada sebanyak 28.762 unit rumah tidak layak huni (RTLH), rata-rata dari mereka banyak yang tak memiliki sambungan listrik mandiri, melainkan masih menyambung dari tetangganya untuk bisa menikmati sambungan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Angka kemiskinan di Kabupaten Temanggung saat ini masih sebesar 9,87 persen. Banyak warga kurang mampu di Temanggung yang belum mempunyai listrik. Problemnya bukan karena daya jangkau PLN-nya yang tidak bisa menjangkau, tetapi karena memang banyak masyarakat tidak mampu membayar sambungan pertama PLN. Karena masyarakat tidak mampu, akhirnya masih banyak yang listriknya mengambil dari tetangga," ujarnya.
Menurut dia, problematika itu memang menjadi agenda betul bagi Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk mencari solusi agar mereka kedepan benar-benar memiliki sambungan listrik PLN secara mandiri. Kondisi rumah yang belum memiliki jaringan listrik PLN, tersebar di sejumlah kecamatan di Temanggung, khususnya wilayah pinggiran yang merupakan daerah zona merah kemiskinan. "Semoga kedepan bisa teratasi semua," harapnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Temanggung tersebut menyebutkan, target pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Temanggung 2018-2023 adalah penanggulangan kemiskinan, perbaikan kualitas dan akses penyelenggaraan pendidikan, pembangunan kesehatan, peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi, kewirausahaan, pemerataan dan berkelanjutan serta reformasi birokrasi.