KLATEN, suaramerdeka.com – Kepolisian menyebut janin korban sindikat abrosi yang melibatkan bidan desa, Arijanti (48) diduga ratusan. Korban jaringan sindikat aborsi itu menyebar dari Jawa hingga luar Pulau Jawa. Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Didik Sulaiman mengatakan dari hasil pengembangan penyidikan bidan desa itu diduga terlibat dalam jaringan sindikat aborsi. Dari penelusuran pengiriman obat aborsi ke pelanggan mencapai ratusan.
''Tidak hanya di Jawa tetapi sampai ke Sulawesi dan ke mana-mana. Ini masih kami kembangkan,'' jelasnya, Selasa (5/3) saat konferensi pers di Mapolres Klaten. Menurut Kasat, sindikat aborsi itu beroperasi sejak 2016.
Modusnya menawarkan jasa itu melalui media sosial. Agung Nugraha yang merupakan otak sindikat itu mengaku sebagai dokter Nindira. Mantan karyawan bank ini memilih tindakan bagi pasien menurut usia kandungan. Apabila usia kandungan masih satu sampai dua bulan, tidak dilakukan tindakan tetapi hanya dikirimi pil. Namun jika usia kandungan sudah tiga bulan ke atas baru melibatkan bidan.