Sambil berseloroh, Ganjar mengatakan penghargaan ini justru sebagai beban baru yang ditimpakan padanya. "Saya kira pak Margiono memberi beban kepada saya, memberi perintah kepada saya. Mencintai sekaligus ada unsur pemaksaan," katanya.
Pemikiran awal usai ditetapkan sebagai anggota kehormatan, Ganjar meminta agar PWI serius memperhatikan pendidikan jurnalistik pada anggotanya. Melalui pelatihan maupun penanaman pemahaman pers sejak usia dini. "Saya pikir untuk monumen pers tidak cukup hanya digunakan untuk acara satu kali setahun, tapi tiap Minggu. Saya kira akan asyik jika anak-anak TK diajak ke sana dan diajari bagaimana menulis yang bagus dari para pendekar ini," katanya.
Dalam Di sisi lain dia juga menitip pesan pada tokoh yang nanti terpilih memimpin PWI juga memperhatikan nasib tokoh-tokoh pers senior. Karena, kata Ganjar, banyak pejuang pers yang sekarang yang sudah sepuh hidupnya susah. "Ini harus kita perbaiki bersama. Bagi yang terpilih dalam kongres ini semoga mampu mewujudkan impian-impian di atas. Kami siap mendorong, utamanya soal pendidikan pers karena itu akan menjadi etalase bangsa," katanya.