Julyanto mengatakan, software berbasiskan Open Source menjadi alternatif menarik dibandingkan dengan software komersial berlisensi yang cenderung memonopoli pasar. Kegiatan monopoli adalah kontra produktif, terutama dalam model pasar yang bebas, karena tidak adanya persaingan yang sehat. Sehingga efisiensi menjadi rendah dan hampir tidak ada ruang negosiasi untuk mengefisiensikan biaya dan meningkatkan layanan.
Hingga saat ini, Equnix telah memiliki lebih dari 60 klien perusahaan skala menengah besar dan berhasil menyelamatkan devisa negara lebih dari Rp 200 miliar.
Ketua Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Semarang, Sukamto, menyambut baik program tersebut. ''Melalui kampanye edukasi Open Source yang dilakukan oleh PT Equnix Business Solutions diharapkan para mahasiswa memiliki pemahaman tentang keunggulan software Open Source di dunia bisnis, serta memberikan gambaran alternatif bisnis yang dapat dikembangkan oleh para lulusan TI,'' kata dia