IDI Ajak Percepat Vaksinasi dan Lawan Disinformasi

- Sabtu, 28 Agustus 2021 | 20:07 WIB
Peserta JKN-KIS yang terkover Program Pengelolaan Penyakit Kronis menerima vaksinasi Covid-19 di Klinik Aura Medika Salatiga, Jumat (27/08). (SM/dok)
Peserta JKN-KIS yang terkover Program Pengelolaan Penyakit Kronis menerima vaksinasi Covid-19 di Klinik Aura Medika Salatiga, Jumat (27/08). (SM/dok)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengajak seluruh anggotanya dan masyarakat luas bersama melawan infodemi.

Para dokter, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas juga diajak mempercepat vaksinasi sebagai salah satu cara mengakhiri pandemi Covid-19.

Ketua terpilih Pengurus Besar IDI, dr. Adib Khumaidi Sp.OT, mengatakan, salah satu program utama PB IDI adalah pemberantasan disinformasi terkait Covid-19 dan vaksinasi.

"Respon dari masyarakat cukup luar biasa," ujarnya dalam webinar "Perkembangan Terkini Vaksin Covid-19 di Indonesia," yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika, PB IDI, dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Sabtu (28/8).

Baca Juga: Dibutuhkan Pelaku UMKM, BPUM Harus Dikawal

Ketua Tim Advokasi Vaksinasi Covid-19 PB ID Prof. Iris Rengganis dan Ketua Komnas KIPI Prof. Hinky Hindra Irawan Satari hadir menjadi pembicara.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., juga turut menjadi pembicara dalam acara tersebut.

dr. Adib mengatakan, tantangan mengatasi pandemi bukan hanya disinformasi. Belajar dari pengalaman beberapa bulan lalu, tetap diperlukan persiapan menghadapi lonjakan kasus.

Bentuknya antara lain menyiapkan tempat isolasi terpusat dan sistem isolasi terpantau. Perlu pula untuk senantiasa mengajak semua orang menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Uu Laporkan Vaksinasi di Tasikmalaya Meningkat, RK Belum Puas, Minta Digenjot Lagi

Selain itu, tidak kalah penting memastikan vaksin terdistribusi merata sampai ke seluruh penjuru Indonesia.

Bukan hanya tersedia, tempat vaksinasi juga harus didekatkan dengan masyarakat.

Sementara itu, dr. Nadia mengatakan, vaksin terus didatangkan dan dikirim ke seluruh Indonesia.

Untuk pengirimannya, memang ada sejumlah pertimbangan teknis dalam proses distribusi.

Baca Juga: Uu Laporkan Vaksinasi di Tasikmalaya Meningkat, RK Belum Puas, Minta Digenjot Lagi

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

RI Segera Jadi Pusat Halal Dunia

Sabtu, 27 Mei 2023 | 10:12 WIB
X