Baca Juga: Tantangan Disrupsi Ganda Buruh dan Pekerja, Menaker Minta Hal Ini pada Asosiasi Mediator
Yang pertama adalah perlunya akses kepada direct payment (pembayaran langsung ke petani) untuk input pertanian.
Direct payment dapat menghilangkan disparitas harga karena subsidi, memberikan akses terhadap pilihan jenis input lebih banyak, menghindari perverse incentive dan sebagai insentif untuk mengkombinasikan pembelian sesuai kebutuhan optimal.
Sementara itu, dukungan sisi suplai input dapat dilakukan melalui pengembangan varietas unggul baru, relaksasi impor bahan baku pupuk/benih tetua/benih sumber.
Selain itu, sektor pertanian juga membutuhkan investasi pada infrastruktur pendukung seperti jalan, listrik, saluran irigasi, internet, akses ke pelabuhan
“Peningkatan kapasitas dan pengetahuan petani juga diperlukan melalui kegiatan penyuluhan, baik yang disediakan pemerintah maupun swasta,” tambahnya.
Dibutuhkan juga manajemen kelembagaan dan usaha petani (Poktan, P3A) yang lebih formal dan profesional serta evaluasi bantuan input dan peralihan dukungan secara berkala terhadap penyediaan barang publik dan perlindungan sosial.
Artikel Terkait
Pemda Kalsel Bantu Warga Isoman Sumbang Hasil Panen Petani, Menko Airlangga Beri Apresiasi
Untungkan Petani, Peneliti Unnes Dorong Penerapan Sistem Maro
3.261 Sertifikat Petani di Lereng Gunung Ungaran Ditarget Selesai Tahun Ini
Sempat Lesu Karena Petani Tak Bergairah, Ekspor Salak Sleman Kembali Menggeliat
Petani dan Pedagang Tembakau Masih Rugi, Bupati Temanggung: Harga Perlu Dinaikkan Lagi