AMBARAWA, suaramerdeka.com - Pengorbanan para pahlawan yang gugur memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) harus senantiasa diingat.
Momentum Peringatan 76 Tahun Kemerdekaan RI tahun ini, menurut Camat Jambu, Moh Edy Sukarno sengaja dikemas sederhana dengan menggelar Refleksi Sejarah 76 Tahun Indonesia Merdeka secara daring dari Aula Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Senin (16/8) malam.
Di tempat tersebut, secara singkat yakni kurang dari dua jam, kemarin malam, digelar Gelar Wicara Virtual dan Bedah Buku “Letkol Isdiman dan Palagan Ambarawa 1945” karya Sisilia Indun Mawarti SS dan Dr Alamsyah MHum.
Lebih lanjut disampaikan Edy Sukarno, kita adalah satu bangsa dan mempunyai bahasa satu persatuan yakni Bahasa Indonesia.
Baca Juga: PPKM Turunkan Angka Penularan Covid-19 Luar Jawa-Bali, Airlangga: Sesuai yang Digariskan Presiden
“Semoga inspirasi dan ketauladanan pejuang bangsa selalu mengingatkan kita semuanya. Bahwa kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan bangsa kita ini,” kata dia.
Tetapi kemerdekaan adalah awal, lanjut dia, yang selanjutnya estafet perjuangannya dititipkan kepada warga Indonesia.
Pihaknya meyakini sebagai sebangsa dan setanah air, Covid-19 merupakan tantangan bagi semua pihak tanpa kecuali.
Tujuannya agar solidaritas dan semangat juang generasi penerus terus terasah, dengan demikian ia optimistis ke depannya Bangsa Indonesia akan menjadi lebih baik lagi.
Baca Juga: Perhutani Napak Tilas Perjuangan Ki Hajar Welaran, Kibarkan Merah Putih di Gunung Paras
“Maka kemerdekaan, harus diisi dengan penuh semangat dan karya terbaik meski saat ini semuanya tengah terdampak pandemi Covid-19,” ujarnya.
Pada gelar wicara virtual yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube Pemerintah Kecamatan Jambu tadi, Indun yang sehari-hari juga bertugas sebagai Kasi PPMD Kecamatan Jambu tersebut mengungkapkan, bahwa sosok Letkol Isdiman erat hubungannya dengan wilayah Kecamatan Ambarawa dan Kecamatan Jambu.
Yang mana saat itu di Ambarawa dikenal ada catatan sejarah Kamp IX dan ada insiden air yang melatarbelakangi Pertempuran Palagan Ambarawa.
“Adapun Kamp X dan XI lokasinya di sekitar SPN Banyubiru, jadi kita semua perlu memahami gambaran sejarah secara detil agar bisa paham secara utuh bahwa Ambarawa dahulu adalah kawedanan yang dipimpin wedana,” ungkap Indun.
Ia pun merinci, pascagugurnya Letkol Isdiman sebagai kusuma bangsa dirasa perlu oleh Panglima Besar Sudirman untuk turun langsung ke Ambarawa.
Artikel Terkait
Lirik Lagu Hari Merdeka, Diciptakan Saat Indonesia Kedatangan Tentara Sekutu
Situasi Setelah Indonesia Merdeka belum Aman, Ibukota RI Pindah ke Yogyakarta
LVRI Menilai 76 Tahun RI Merdeka Seperti Jalan di Tempat, Tanpa Persatuan Nonsen Mengejar Ketinggalan
Lirik Lagu 17 Agustus atau "Hari Merdeka" Ciptaan H Mutahar, Kobarkan Jiwa Nasionalisme