Sentil Risma, Politikus Gerindra Sebut Program E-Warong Seperti Proyek Bancakan

- Senin, 16 Agustus 2021 | 15:57 WIB
Anggota komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid. (suaramerdeka.com/dok)
Anggota komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid. (suaramerdeka.com/dok)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid meminta agar Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengevaluasi program E-Warong yang di desain menyediakan bahan kebutuhan pokok bagi para penerima bantuan sosial.

Pasalnya, kata dia, program tersebut pada kenyataannya justru tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat penerima bansos.

"Harga sembako di aplikasi itu jauh dari kata murah. Jelas ini memberatkan para penerima bansos," ungkap Abdul Wachid, Senin, 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Sertijab Pejabat, Gubernur Akmil Berpesan untuk Tingkatkan Kinerja

Padahal, lanjut Wachid, dengan adanya program tersebut diharapkan bisa meringankan beban para penerima bansos.

"Kenyataannya justru para penerima bansos mengeluhkan dengan harga-harga sembako yang ada di E-Warong itu. Harga sembako di E-Warong jauh lebih mahal ketimbang harga di warung eceran," kata Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah itu.

Wachid menduga, mahalnya harga sembako di aplikasi tersebut karena tidak adanya sistem kontrol yang memadai dari Kemensos.

Baca Juga: Weton Bung Karno Kamis Pon dan Keramatnya Wahyu Kembang Kantil

"Gak ada kontrol yang jelas. Pada akhirnya program E-Warong seperti proyek bancakan segelintir oknum pemangku kebijakan."

"Bayangkan misalnya selisih harga di E-Warong dengan di warung biasa itu cukup besar. Lalu sisa saldo para penerima bansos juga mengendap dan gak jelas kemana larinya," tandas eks Kapoksi Komisi VI Fraksi Gerindra itu.

Editor: Rosikhan Anwar

Tags

Terkini

X