JAKARTA, suaramerdeka.com - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengirimkan relawan tenaga medis untuk membantu menangani korban gempa di Turki.
Pengiriman relawan tenaga medis dikirim PB IDI bersama stakeholder sebagai bagian EMT Indonesia atas nama Pemerintah RI..
Relawan tim medis yang dikirimkan selain berasal dari Pusat Krisis Kemanusiaan PB IDI, juga berasal dari organisasi profesi di bawah naungan PB IDI.
Baca Juga: Dampak Kenaikan Biaya Haji Harus Diperhatikan, Jangan Sampai Jemaah Gagal Berangkat
Di antaranya,Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Anestesi Indonesia (Perdatin), Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI), serta epidemiolog.
Ketua Umum PB IDI, dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT hadir mengunjungi dan turut melepas relawan tim medis bersama Kepala BNPB dan Sekjen Kementerian Kesehatan RI.
"Kerja sama semacam ini sangat penting untuk respons cepat jika terjadi keadaan darurat kesehatan."
"IDI akan selalu menjadi mitra strategis pemerintah dalam situasi apapun terutama dalam kondisi darurat, karena dalam situasi seperti ini dibutuhkan kemampuan untuk menyatukan tim medis dengan keahlian yang sangat spesifik," kata dr Adib dalam keterangan resminya.
Baca Juga: PSIS Menang Atas Dewa United, M Ridwan: Pemain Bekerja Sangat Keras, Saya Bangga!
Relawan tim medis IDI kan bergabung bersama stakeholder sebagai bagian EMT (Emergency Medical Team) Indonesia yang dikirimkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia.
Mereka akan menyatu bersama relawan medis dari seluruh dunia untuk membantu korban gempa di Turki dan Suriah.
"Total terdapat 119 relawan tim medis baik dari IDI, TNI - Polri dan organisasi profesi lainnya seperti perawat, apoteker, dan lainnya), dan NGO yang berangkat bersama menuju Turki dalam satu pesawat," ujar dr Adib.
Baca Juga: Putri Candrawathi Divonis 20 Tahun Penjara: Ini 3 Hal yang Memberatkan, Tak Ada yang Meringankan!
Tim EMT Indonesia ini akan fokus menangani kegawatdaruratan awal korban gempa.
Yakni kasus-kasus yang berkaitan dengan patah tulang dan cedera lainnya, penanganan kasus-kasus emergensi anak dan bayi baru lahir, ibu hamil dan baru melahirkan, serta kasus medis lainnya yang dibutuhkan.
Artikel Terkait
Korban Gempa Turki dan Suriah Capai 23.000 Orang Meninggal, Cuaca Beku Hambat Penyelamatan Darurat
Ada Bentrok Antarkelompok, Dua Organisasi Jerman Tangguhkan Operasi Penyelematan di Turki
UPDATE Gempa Turki: Korban Capai Lebih dari 33 Ribu Jiwa, Penyintas Bersatu di Gaziantep
Korban Tewas Tembus 33 Ribu Jiwa, Warga Turki Merasa Frustasi dan Kecewa Atas Lambatnya Proses Penyelamatan
Hampir 100 Orang Ditangkap atas Dugaan Perampokan dan Penjarahan Pasca Gempa Turki