Gempa Turki Tak Ada Kaitannya dengan Banten, Kepala BMKG: Jangan Otak-atik Gathuk!

- Rabu, 8 Februari 2023 | 07:15 WIB
Ilustrasi bangunan yang runtuh karena gempa 7,8 SR yang melanda Turki. (Pixabay)
Ilustrasi bangunan yang runtuh karena gempa 7,8 SR yang melanda Turki. (Pixabay)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Wilayah Turki dan Suriah diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 SR.

Peristiwa itu turut memantik perhatian Kepala Pusat gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr. Daryono.

Disebutkan Kepala BMKG, aktivitas gempa tambahan di area yang sama (aftershocks-off fault seismicity) bisa meningkat seiring gempa di Turki.

Baca Juga: Ini Evaluasi Herry IP Terhadap Empat Pasang Ganda Putra Indonesia Setelah Bertanding di Thailand Masters 2023

Namun, kata Daryono, sama sekali tidak akan memicu gempa di tempat lain di dunia.

Pernyataan itu disampaikan Daryono sebagai maksud untuk meluruskan kesimpangsiuran informasi yang berkembang di masyarakat.

Daryono memastikan tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi di Turki dengan gempa di Selatan Banten berkekuatan M5,2 yang baru saja terjadi dengan pusat berada di kedalaman 41 Km.

Baca Juga: Mau Beraktivitas? Cek Dulu Prakiraan Cuaca Kota Semarang 8 Februari 2023: Berawan, Berpotensi Hujan

"Jangan otak-atik gathuk dengan teori rambutan gempa yang tiada dasar," ungkap Daryono Selasa 7 Februari 2023, dalam keterangan seperti dikutip dari PMJ News.

Diketahui, gempa di Turki selatan menyebabkan seluruh segmen di zona Sesar Anatolia Timur pecah dan memicu rentetan gempa kuat yang merusak (destructive) dan mematikan (deadly).

Sebelumnya ahli menyebutkan, kombinasi faktor membuat gempa kuat yang melanda Turki dan Suriah sangat mematikan.

Faktor yang termasuk dalam gempa Turki itu adalah waktu, lokasi, garis patahan yang relatif tenang dan lemahnya konstruksi bangunan yang runtuh.

Baca Juga: Hasil Liga Italia: Juventus Hantam Salernitana 3-0, Dusan Vlahovic Cetak 2 Gol

"Alasan lain adalah bahwa itu terjadi pada pukul 04.17 pagi, yang berarti bahwa orang-orang yang sedang tidur terperangkap ketika rumah mereka runtuh," kata Roger Musson, peneliti kehormatan di British Geological Survey, kepada AFP.

Setidaknya hampir 5.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 SR di dekat perbatasan Suriah dengan Turki.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X