UNGARAN, suaramerdeka.com - Pengasuh Pondok Pesantren Wali (Wakaf Literasi Islam Indonesia) di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, KH Anis Maftukhin berpendapat, Nahdlatul Ulama (NU) harus menjadi penggerak kemajuan ilmu bagi kemajuan dan peradaban di Indonesia.
Menurut Anis, NU dalam melihat sesuatu, hendaknya konteknya adalah ilmu. Ilmu harus menjadi dasar dari semua gerakan.
Jadi ke depan, NU harus menjadikan ilmu sebagai sumber inspirasi dan sumber gerakan.
Baca Juga: Punya Aglonema dan Sirih Gading di Rumah ? Keberuntungan dan Rezeki Datang Hati Menjadi Senang
Ilmu agama itu sangat luas. Artinya untuk menginspirasi banyak sekali. Islam itu memiliki sumber literasi yang sangat luas.
''Alquran, hadis, dan tafsir itu kalau kita gali secara lebih dalam, banyak sekali inspirasi ," kata Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) MWC NU Kecamatan Tuntang ini.
Pria kelahiran 5 Februari 1976 itu menyebut, bicara literasi Islam, seribu tahun yang lalu ulama Islam sudah menulis berbagai kitab dari berbagai disiplin limu.
Baca Juga: Ramalan Weton Artis, Ayu Ting Ting Berjodoh dengan Boy William ? Namun...
Seperti dalam Kitab Firasat yang ditulis Fakhruddin Ar-Razi. Firasat itu digambarkan maknanya sebagai kuda yang berlari cepat. Tetapi di Indonesia terdegradasi makanya menjadi klenik.
"Firasat itu mengetahui sesuatu yang tidak terlihat melalui tanda-tanda yang terlihat. Misalnya, masalah pertambangan untuk mencari eksplorasi di dalam bumi, Islam sudah ada basisnya,''
''Ketika mencari sumber air, yang dilepaskan adalah binatang unta karena memiliki penciuman yang tajam," kata Ketua II (Bidang Organisasi dan Media) Forum Kiai Muda Jawa Tengah ini.
Baca Juga: Ramalan Weton Artis Verrel Bramasta dan Natsya Wilona Tidak Perlu Balikan Lagi ?
Itu baru ilmu firasat, belum ilmu-ilmu lain yang juga sudah diteliti dan ditulis oleh ulama terdahulu seperti bidang kedokteran, ilmu hitung, dan lainnya.
Oleh karena itu, alumnus universitas di Timur Tengah ini berpendapat, ruh intelektual NU hari ini harus dibangkitkan.
Caranya dengan menumbuhkan dan menggerakkan literasi dan penelitian. Generasi NU harus mencintai literasi. Literasi dan penelitian ini dirasa masih kurang dijalankan warga NU.
Artikel Terkait
Anggota DPD RI Jateng Abdul Kholik Usulkan NUnomics di Momentum 1 Abad NU
Fatayat NU Bekali Remaja dengan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi, Tekan Kematian Ibu dan Bayi yang Tinggi
Harlah 1 Abad NU: Ini Rangkaian Acara Plus Link Live Streaming untuk Nonton, Full 24 Jam Nonstop
Satu Abad NU, Ketua PGI Jateng : Perjuangannya Mempertahankan NKRI Dirasakan Masyarakat Luas
Satu Abad NU, Gus Par Kembalikan Tradisi Pesantren kepada Masyarakat
1 Abad NU: Lantunan Merdu Shalawat dari KH Said Agil Bius Ribuan Jamaah
Jokowi Keringetan di Stadion dalam Sambutan Resepsi Puncak Harlah 1 Abad NU: Bapak Ibu Sekalian Panas?
1 Abad NU: Menggerakkan Ekonomi Umat, Memberi Ruang Bertumbuh bagi Perempuan
1 Abad NU: Nahdlatul Ulama Ingin Bangkitkan Hati Nurani Kaum Muslimin
Ini 4 Quotes Para Tokoh Terkait Peringatan 1 Abad NU