Gus Yahya: Jangan Sampai Peradaban Runtuh

- Selasa, 7 Februari 2023 | 14:02 WIB
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.  (tangkapan layar YouTube/@nuonline)
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (tangkapan layar YouTube/@nuonline)

SUARAMERDEKA.COM - “Dunia ini kehabisan alternatif untuk menemukan siapa yang bisa dipercaya sebagai lokomotif mengatasi aneka masalah yang ada."

"Nahdlatul Ulama tidak boleh tinggal diam. NU tidak boleh berpangku tangan,” ujar Gus Yahya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027, di hadapan Pengurus NU se-Jawa Timur.

Ucapan pria bernama lengkap KH Yahya Cholil Staquf ini tidak turun dari langit begitu saja. Pria kelahiran 16 Februari 1966 ini merasa khawatir akan ada konflik antaridentitas jika masalah-masalah mendasar di Tanah Air dan dunia tidak segera diatasi.

Tak pelak, dalam bahasa putra KH Cholil Bisri ini, mesti ada konsolidasi semua kekuatan untuk menjaga agar peradaban tidak runtuh.

Baca Juga: Berani Nikahin Kiky Saputri, Ini Sumber Pundi Kekayaan Muhammad Khairi, Ternyata gak Kaleng-kaleng

Tidak hancur. Tidak dirobohkan oleh siapa pun yang tak menyadari betapa di dunia global yang makin tunggal ini dibutuhkan keinginan bersama hidup dalam kedamaian.

Menurut Gus Yahya dalam berbagai kesempatan, peradaban-peradaban pada zaman imperium dibangun berdasarkan identitas-identitas yang menyebabkan konflik ketika harus berhadap-hadapan.

Saat ini, ketika kekuatan antara lain dibangun oleh teknologi militer, tak boleh identitas-identitas yang mengemuka.

Jika ini terjadi, menurut Gus Yahya, peradaban akan gampang hancur. Kiamat datang lebih cepat.

Baca Juga: Shining, Shimmering, Splendid! Patricia Gouw Tampil Menawan dan Dipuji Berkat Gaun Pernikahan Rancangan...

Kiamat sekan-akan tak sesuai dengan skenario-Nya. Agar sesuai skenario-Nya, manusia harus berikhtiar membangun peradaban.

Peradaban macam apa? Kata Gus Yahya, “Peradaban umat manusia yang lebih baik dan lebih mulia.”

Tentu semuanya tak akan terwujud, ungkap keponakan KH Ahmad Mustofa Bisri ini, jika Nahdlatul Ulama tak bersama bangsa-bangsa di seluruh dunia, ikut berjuang mewujudkan tatanan dunia yang lebih baik.

Ada banyak cara membangun peradaban. Paling tidak, harus ada perbincangan-perbincangan atau halakah-halakah yang memungkinkan melahirkan rumusan peradaban.

Baca Juga: Terungkap! Ini Jawaban kenapa Dampak Gempa Bumi yang Melanda Turki Begitu Mengerikan

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X