Baca Juga: Hasil Liga Jerman: Bayern Muenchen Menang 4-2 di Kandang Wolfsburg
"Hal ini menunjukkan adanya proses fluktuasi tekanan di dalam tubuh Bromo yang disertai oleh aliran fluida ke permukaan," katanya.
Dijelaskan, potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas kawah Bromo adalah terjadinya erupsi freatik ataupun magmatik dengan sebaran material erupsi berupa abu dan lontaran batu (pijar) yang dapat mencapai radius 1 Km dari pusat kawah, serta keluarnya gas-gas berbahaya bagi kehidupan.
Erupsi terakhir terjadi pada bulan Juli 2019 berupa erupsi freatik yang tanpa didahului oleh peningkatan kegempaan yang signifikan.
Karakter erupsi Bromo berupa erupsi eksplosif dan efusif dari kawah pusat.
Erupsi tersebut mengeluarkan abu, pasir, lapilli, dan terkadang melontarkan lava pijar dan bom vulkanik.***
Artikel Terkait
Libur Lebaran, Kawasan Bromo-Semeru Ditutup 13-23 Mei
Kawasan Wisata Bromo dan Gunung Semeru Dibuka, Ini Persyaratan bagi Pengunjung
Videokan Kuda di Bromo, Pelancong ini Ditagih Rp50 Ribu
Intimate Wedding di Plataran Bromo, Wujudkan Impian Pernikahan Seperti di Atas Awan
Gunung Bromo Masih Level Waspada, Pastikan Tidak Terdampak Erupsi