Analisis Kecelakaan Mahasiswa UI, Tim TAA Korlantas Polri: Kadang Tabrakan Tak Bisa Dihindari

- Jumat, 3 Februari 2023 | 13:30 WIB
Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Korlntas Polri turut terlibat dalam rekonstruksi ulang kecelakaan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) M Hasya Attalah Syaputra. (pexels/kat wilcox)
Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Korlntas Polri turut terlibat dalam rekonstruksi ulang kecelakaan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) M Hasya Attalah Syaputra. (pexels/kat wilcox)

JAKARTA, suaramerdeka.com — Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Korlntas Polri turut terlibat dalam rekonstruksi ulang kecelakaan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) M Hasya Attalah Syaputra.

Diketahui, Hasya (19) terlibat kecelakaan dengan Purnawiran polisi Eko Setio Budi Wahono (ESBW) yang menyebabkan meninggal dunia di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 6 Oktober 2022.

Pada Kamis, 2 Februari 2023, rekonstruksi ulang kecelakaan pun dilakukan dengan melibatkan beberapa saksi.

Baca Juga: Hengkang dari Ikatan Cinta, Amanda Manopo Diduga Liburan Bareng dengan Arya Saloka di Singapura

Melalui rekonstruksi tersebut, Tim TAA mengatakan bahwa kecelakaan yang terjadi itu tak bisa dihindari.

Dilansir dari PMJ News, Kepala Team Traffic Accident Analysis (TAA) Korlantas Polri Kombes Pol Dodi Darjanto menjelaskan metode yang digunakan dalam proses analisis kecelakaan.

Dodi mengatakan bahwa timnya telah merekam jejak semua bukti di lokasi kejadian, baik sebelum maupun sesudah terjadinya kecelakaan.

Baca Juga: Heboh Reaksi Mantan Tunangan Boy William Tentang Hubungannya dengan Ayu Ting Ting, Ngajak Ribut?

Ia memaparkan, hasil pemeriksaan yang dilakukan menggunakan metode TAA akan menghasilkan kronologi yang runtut dari awal hingga terjadinya peristiwa kecelakaan dalam gambaran 3 dimensi (3D).

“Kami merekam jejak semua bukti-bukti di TKP, baik kecelakaan sebelum terjadinya tabrakan, saat tabrakan dan setelah terjadinya tabrakan," ujar Dodi kepada wartawan di lokasi rekonstruksi, Kamis, 2 Februari 2023.

"Sehingga secara runtut dan sekuens dapat tergambar dengan baik secara tiga dimensi bagaimana proses kecelakaan itu terjadi,” lanjutnya.

Dodi juga mengungkapkan bahwa teknologi yang digunakan berupa software aplikasi bernama PC Crash.

Baca Juga: Live Jungkook BTS di 2 Platform, Tunjukkan Rasa Kagum untuk Lagu ‘Wild Flower’ di Album IndigoKim Namjoon

Ia menyebut timnya dapat mendeteksi goresan di badan mobil yang merupakan bekas benturan.

Dengan bantuan software, Dodi dan timnya akan mengetahui apakah mobil Mitsubishi Pajero milik AKBP (Purn) Eko Setio Budi Wahono (ESBW) dapat menghindari kecelakaan atau tidak.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X