Akui Pukuli Tukang Parkir, Anak Anggota DPRD Wajo: Bisalah Kita Simak Secara Positif

- Rabu, 1 Februari 2023 | 12:38 WIB
Anak anggota DPRD Wajo akui pukuli tukang parkir (Instagram @undercover.id)
Anak anggota DPRD Wajo akui pukuli tukang parkir (Instagram @undercover.id)

WAJO, suaramerdeka.com – Tidak lama setelah videonya memukuli tukang parkir menjadi viral, anak anggota DPRD Wajo langsung melakukan klarifikasi mengakui kesalahannya.

“Jadi apa yang terjadi di medsos itu, bisalah kita simak secara positif. Karena memang saya juga mengakui kesalahan saya. Saya khilaf memukul juru parkirnya,” kata anak anggota DPRD Wajo.

Dalam video klarifikasi yang diunggah akun @undercover.id, anak anggota DPRD Wajo yang diketahui bernama Aan Saputra Wijaya ini pun membeberkan kronologi sebab peristiwa pemukulan terjadi.

Baca Juga: Cukup Tulis NIK! Salah Satu Syarat Cek Apakah Nama Tertera dan Layak Mendapatkan Bantuan Set Top Box

“Jadi, sekedar klarifikasi apa yang sudah menjadi viral di media sosial terkait aksi pemukulan saya terhadap juru parkir di salah satu toko di kota Sengkang,” kata Aan.

Menurut Aan, peristiwa bermula saat ia ingin menghadiri acara pernikahan yang bertempat di seberang toko kejadian.

Aan kemudian memarkirkan mobilnya di depan toko setelah mengetahui beberapa tamu lain juga melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Gampang Kok! Cara Agar Bisa Menonton Siaran TV Digital Lewat HP Android Tanpa Set Top Box

Pada saat itulah pintu mobil sebelah kirinya diketuk-ketuk oleh juru parkir yang membuat Aan turun untuk berbicara perihal masalah parkir.

“Mohon maaf bos saya minta tolong untuk parkir di lahan bos sedikitlah karena mengingat juga istri saya lagi hamil besar ga bisa jalan jauh,” tutur Aan.

Anak salah satu anggota DPRD Wajo ini mengaku berniat akan memberikan biaya parkir setelah menghadiri acara pernikahan di gedung seberang jalan barang sebentar.

Baca Juga: Enteng! Kalau Harga Set Top Box Antara Rp 150.000 hingga Rp 400.000, bagi Masyarakat Mampu

Namun kemudian, menurut penuturan Aan, sang juru parkir justru melontarkan kata-kata yang baginya kurang pantas hingga cekcok pun tidak terhindarkan.

Aan mengklaim bahwa si juru parkir telah meledeknya dalam bahasa Bugis dimana kata-kata yang digunakan dalam tradisi dan budaya yang ia anut, dinamakan ‘dipekasiri’.

Percekcokan sempat berhasil dilerai oleh pegawai Dinas Perhubungan yang pada saat peristiwa terjadi juga sedang bersama Aan.

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X