JAKARTA, suaramerdeka.com - Menghadapi Covid-19 yang melanda sejak tahun 2020, sejumlah langkah diambil pemerintah Indonesia.
Setidaknya, kata Presiden Joko Widodo, ada empat langkah yang diambil pemerintah kala menghadapi Covid-19.
Hal itu diungkap Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Tahun 2023, di Gedung AA Maramis, Jakarta.
Baca Juga: Cegah Stunting, Presiden Joko Widodo Minta Kemenkes Tak Lagi Beri Biskuit untuk Anak Balita
Presiden Joko Widodo menyebut, melakukan manajemen makro dan mikro secara efektif sehingga semua pihak ikut serta menangani pandemi Covid-19, menjadi langkah pertama.
“Saya melihat semuanya kita ini bekerja karena tertekan oleh persoalan, tertekan oleh masalah, semuanya bekerja. Itu yang tidak saya lihat sebelum-sebelumnya,” ujar Presiden Joko Widodo.
Indonesia dan seluruh negara, disebut Presiden Joko Widodo, belum memiliki pengalaman dalam mengatasi pandemi.
Baca Juga: Hasil Copa del Rey: Real Madrid ke Semifinal, Taklukkan Atletico Madrid 3-1
Di saat sebagian besar menteri menyarankan untuk melakukan lockdown, rupanya Presiden Joko Widodo memiliki pertimbangan lain.
“Hitungan saya, dalam 2 atau 3 minggu rakyat sudah enggak bisa memiliki peluang yang kecil untuk mencari nafkah, semuanya ditutup, negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat, apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh. Itu yang kita hitung sehingga kita putuskan saat itu tidak lockdown,” ungkap Presiden Joko Widodo.
langkah kedua, sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga TNI dan Polri.
Baca Juga: Subhanallah! 8 Surat dalam Alquran Punya Doa Khusus, Rutinkan Baca, Banyak Hidayah yang Didapat
Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan kepada masyarakat yang sudah mencapai 448 juta suntikan.
“Itu semuanya bisa kita lakukan dan kita melihat TNI dan Polri betul-betul bekerja melampaui tugas intinya. Ke kampung-kampung ngajakin rakyat untuk mau divaksin, bukan pekerjaan yang mudah,” ucap Presiden Joko Widodo.
langkah ketiga, melakukan manajemen “gas dan rem” dalam rangka menyeimbangkan penanganan di sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi.
Artikel Terkait
Kemenkes Umumkan Mulai 24 Januari, Vaksin Booster Kedua Covid-19 Bisa untuk Dewasa
Booster Kedua Covid-19 Bisa untuk Dewasa, Kemenkes Umumkan Syarat Vaksin
Pandemi Covid-19 Makin Mereda, Vaksin Indovac Justru Bisa Tampil Beda
Masyarakat Sudah Bisa Mengakses Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua
Booster Kedua Covid-19 Dibuka, Minimal 50 Persen Masyarakat Ditarget Pemerintah Mendapat Vaksin