Cegah Stunting, Presiden Joko Widodo Minta Kemenkes Tak Lagi Beri Biskuit untuk Anak Balita

- Jumat, 27 Januari 2023 | 06:15 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangannya setelah membuka Rakernas Program Banggakencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Auditorium BKKBN, Jakarta. (BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangannya setelah membuka Rakernas Program Banggakencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Auditorium BKKBN, Jakarta. (BPMI Setpres/Muchlis Jr)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Kesehatan untuk menghentikan pemberian biskuit bagi anak-anak balita, demi mencegah gagal tumbuh atau stunting.

Menurut Presiden Joko Widodo, pemberian biskuit bisa diganti dengan makanan tinggi protein bagi ibu hamil dan bayi melalui puskesmas dan posyandu.

Lebih lanjut Presiden Joko Widodo menegaskan, pemberian biskuit pada anak memang langkah mudah, tetapi jangan dilakukan lagi tidak tepat sasaran.

Baca Juga: Bikin Kaget! Cara Mudah Ternak Ayam dari DOC Langsung Gemuk Ginuk-ginuk Auto Untung Segunung, Pakai Bahan Ini

“Karena yang lalu-lalu saya lihat di lapangan dari kementerian masih memberi biskuit pada anak, mencari mudahnya saya tahu, lelangnya gampang," tegas Kepala Negara, dilansir dari laman presidenri.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa untuk anak, makanan harus diberikan sesuai kebutuhannya.

"Kalau anaknya, bayinya, harus diberikan telur yang telur, diberikan ikan ya ikan,” kata Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Masa Depan Kai Havertz di Chelsea Tak Pasti, Berpeluang Dilepas pada Akhir Musim

Tidak hanya itu, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya penyuluhan dan pemberian edukasi bagi masyarakat mengenai makanan dan gizi untuk anak.

Presiden Joko Widodo tidak ingin kasus seorang ibu memberikan minum kopi saset kepada bayinya kembali terjadi di Indonesia.

“Sekali lagi, yang namanya penyuluhan-penyuluhan penting. Karena memang kata ibunya ini bermanfaat, kopi susu saset ini karena ada susunya. Hati-hati,” ujar Presiden.

Baca Juga: Bus Arema FC Diserang Suporter, Bomber PSIS Semarang Sayangkan Kejadian Tersebut

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara meminta agar setiap daerah memiliki data yang akurat dan rinci sehingga mempermudah para penyuluh untuk mengawasi dan memberikan perawatan kepada anak yang mengalami stunting.

Dicontohkan, Kabupaten Sumedang sudah sukses memanfaatkan teknologi digital melalui sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) untuk percepatan penanganan stunting.

“Jadi mestinya kita harus secepatnya secara nasional memiliki itu sehingga tembakannya menjadi jelas, sasarannya menjadi jelas."

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X