SUARAMERDEKA.COM - Sabtu 14 Januari 2023 menjadi hari yang buruk bagi pekerja PT Gunbuster Nickel Industry Morowali.
Pada hari itu, terjadi bentrokan serius antara pekerja Indonesia dengan pekerja China.
Pada peristiwa itu, 3 orang dilaporkan tewas, 2 pekerja lokal, 1 lainnyaa pekerja China.
"Iya ada korban meninggal dua orang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dan satu orang TKA. Kemudian ada tiga orang pekerja yang mengalami luka-luka," jelas Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto.
Dari keterangan polisi, kerusuhan dipicu keamanan perusahaan yang menahan sekitar 500 orang pekerja.
Mereka rencananya akan masuk ke pos 4 pabrik smelter dan melakukan aksi mogok kerja.
Baca Juga: Ferry Irawan: Saya Rebahkan Venna Melinda di Ranjang, Karena Keluar Kata Kasar yang Membuat...
Seruan mogok kerja terjadi karena 7 dari 8 tuntutan yang disuarakan belum disetujui manajemen.
"Ratusan pekerja itu melempari dan merusak kantor security,"
"Kemudian mereka menerobos masuk di Pos 4 lalu menuju ke mess karyawan dan membakar sebuah mess karyawan hingga rata dengan tanah," tambah Didik.
Serikat pekerja meminta peningkatan standart keamanan kerja yang menurutnya sangat kurang.
Selain melakukan tuntutan, serikat pekerja juga menyerukan mogok kerja sebelum tuntutannya dikabulkan.
Dalam edaran pimpinan (Serikat Pekerja Nasional) SPN PT GNI, mereka menuntut 8 hal, yakni:
Baca Juga: Allahuma Fulus, Ini Doa Jika Dibaca Maka Duit Datang, Utang Lunas, Nikmat Dunia Akhirat
Artikel Terkait
Serbuan TKA di Morowali Dinyatakan Tidak Benar
242 Pegawai Harita Nickel Dikirim ke Tiongkok untuk Transfer Teknologi
Menaker Bantah Demo Morowali Terkait TKA China
Perusahaan Cina di Morowali Tampung 25 Ribu Pekerja Lokal
China Labor Watch Dukung Serikat Pekerja PT Gunbuster Nickel Industry Morowali untuk Tingkatkan K3 Perusahaan