Kisah Pilu Fadli, Bocah 11 Tahun Korban Eksekusi 2 Remaja di Makassar: Ditinggal Orang Tua dan Pekerja Keras

- Kamis, 12 Januari 2023 | 09:54 WIB
Kisah pilu Fadli, bocah 10 tahun korban penculikan dan pembunuhan 2 remaja di Makassar (Instagram @jejakfaktacom)
Kisah pilu Fadli, bocah 10 tahun korban penculikan dan pembunuhan 2 remaja di Makassar (Instagram @jejakfaktacom)

Makassar, suaramerdeka.com - Muhammad Fadil Sadewa, bocah 10 tahun yang menjadi korban eksekusi 2 remaja di Makassar ternyata mempunyai kisah hidup yang pilu.

Semasa hidupnya, Fadli yang masih kecil adalah seorang pekerja keras dan tidak tinggal dengan kedua orang tuanya melainkan neneknya.

"Fadli adalah sosok pekerja keras. Pulang sekolah langsung menjadi juru parkir,” kata Nahariah tetangga rumah nenek Fadli seperti yang tim suaramerdeka.com lansir dari @jejakfaktacom.

Baca Juga: Begini Cara Agar Bisa Menyaksikan Siaran TV Digital dengan HP Android Tanpa STB, Komplit Alat yang Dibutuhkan

Menurut Nahariah (46), Fadli atau yang juga kerap disapa Sadewa atau Dewa merupakan sosok anak yang sangat mandiri dan pekerja keras.

Bagaimana tidak, sejak kecil Fadli tidak pernah mendapatkan belaian kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Kedua orang tua Fadli sendiri sudah lama bercerai.

Ibunya yang merantau ke Malaysia telah menikah di sana dan lama tidak pulang.

Baca Juga: Keren! Kominfo Masih Berbagi STB Gratis terutama untuk Masyarakat Tak Mampu, Buruan Pesan Sekarang

Sedangkan ayahnya, Karmin, meskipun tinggal di Makassar, tidak membuat Fadli merasakan sosok kehadiran seorang bapak terlebih setelah ayahnya menikah lagi.

Dalam kesehariannya, bocah berusia 11 tahun inipun menumpang hidup di rumah neneknya, Aminah (60) yang berada di Batua Raya, Kecamatan Panakkukang, kota Makassar.

Selain itu, sikap santun dan baik dari seorang Fadli yang tidak sesuai dengan usianya juga diakui oleh warga sekitar.

Baca Juga: Lupakan STB! karena Ada Masyarakat yang Bisa Menyaksikan Siaran TV Digital Melalui TV LED Tanpa STB

Jika anak seusianya akan mengisi hari libur sekolahnya dengan liburan atau sekedar tidur seharian di rumah, maka sebaliknya dengan Fadli.

Sadar akan hidupnya yang lebih istimewa dari anak lain dengan segala keterbatasannya, ia akan banting tulang melepas peluh untuk sekedar mendapatkan uang jajan atau membeli nasi.

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X