Program Kartu Prakerja Berlanjut, Upaya Cari Tenga Kerja yang Kompetitif

- Senin, 9 Januari 2023 | 21:57 WIB
Ilustrasi kartu Prakerja (foto: Prakerja.go.id)
Ilustrasi kartu Prakerja (foto: Prakerja.go.id)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan tahun 2023 dengan skema normal dan target capaian hingga 1 juta penerima.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, skema normal Kartu Prakerja akan lebih berfokus pada upaya re training, dan re skilling.

Pemerintah juga meningkatkan batas minimal durasi pelatihan menjadi 15 jam.

Baca Juga: Bye Bye STB, Menggunakan Antena UHF Tanpa STB Bisa Menangkap Siaran TV Digital, Namun Pehatikan Hal Ini

“Program Kartu Prakerja berlanjut dengan pelaksanaan skema normal yang diatur dalam Peraturan Presiden 113/2022 yang aturan pelaksanaannya tertera pada Permenko Perekonomian 17/2022,” kata Ketum Golkar itu.

Pakar Ketenagakerjaan BRIN, Triyono menambahkan, sangat tepat pemerintah untuk mengejar kebutuhan tenaga kerja di Industri 4.0.

“Bagaimanapun kalau berbicara tentang kapasitas tenaga kerja tidak lepas dari pergerakan pasar kerja, ke depan harus mengikuti apa yang dibutuhkan, misalnya bidang IT, big data, apalagi main big data, ini skill yang bisa dituntut dan disediakan dalam Kartu Prakerja,” kata Triyono.

Baca Juga: Alhamdulillah! Kominfo Masih Membagikan STB Gratis ke Masyarakat Tak Mampu, Buruan Pesan Sekarang Yukkk

Kemudian dengan dilakukan dalam skema normal, artinya mengedepankan peningkatan skill ketimbang bansos.

Juga pelatihan dilakukan ada yang tatap muka, diharapkan akan lebih efisien.

“Bisa meningkatkan kapasitas dari tenaga kerja kita melalui sistem yang tatap muka ya, selain tatap muka tentunya dievaluasi, dan bagaimana teman teman dari swasta bisa melihat apa saja kemudian, dari jenis pekerjaan dan jenis yang dilatih akan terserap di pasar tenaga kerja,” imbuh Triyono.

Baca Juga: Ajaib! Ternyata Ada yang Bisa Menyaksikan Siaran TV Digital Lewat TV Tabung Tanpa STB, Stop Buang TV Tabung

tenaga kerja kita harus kompetitif.

Apalagi adanya proyeksi penurunan Pertumbuhan Ekonomi dunia, yang sedikit banyak akan mempengaruhi industri terdampak.

“Meski di level internasional saya melihat adanya penurunan, Pertumbuhan Ekonomi dan kemudian di level PHK juga mengancam. Saya melihat diperlukan namanya skill untuk memperluas lapangan pekerjaan, namun juga membuka ruang ruang pekerjan baru,” ungkap Triyono.

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Puisi Rock - Berbeda

Rabu, 29 Maret 2023 | 22:52 WIB
X