JAKARTA, suaramerdeka.com - Organisasi pangan Dunia (FAO) pada Januari 2023 merilis indeks pangan dunia mencapai titik tertinggi sebesar 143,7 poin atau 14,3 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.
Terkait hal tersebut, Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan meminta pemerintah untuk memitigasi kenaikan harga pangan global yang mencapai rekor tertingginya sepanjang tahun 2022.
Syarief mengatakan apa yang disampaikan oleh Badan PBB tersebut perlu disikapi dengan serius.
Lanjutnya, ini tentu menjadi peringatan bagi Indonesia mengingat ketahanan pangan masih menjadi polemik yang tidak juga berkesudahan.
Selepas bencana kelangkaan dan kenaikan harga pada beberapa komoditas sepanjang tahun 2022.
“Sepanjang 2022, kita mengalami kerawanan pangan. Kelangkaan dan kenaikan harga beberapa komoditas pokok rakyat seperti daging, telur, dan juga minyak goreng masih menyisakan berbagai pertanyaan dalam skema mitigasi dan solusinya," kata Syarief dilansir dari laman MPR.
Menurut Syarief, laporan dari FAO ini perlu menjadi atensi publik, khususnya pemerintah agar mengambil tindakan yang cepat, perlu, dan terarah.
Jangan sampai kita terlambat menyiasati dinamika ketersediaan pangan global yang semakin mengkhawatirkan.
Lebih lanjut, Syarief mengungkapkan terganggunya rantai pasok komoditas global sebagai dampak langsung dari perang Rusia – Ukraina juga mempengaruhi situasi pangan domestik.
Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa produksi beras nasional mengalami tren penurunan dari tahun ke tahun.
Pada 2018, beras tersedia sebanyak 33,94 juta ton, terus menurun menjadi 31,31 juta ton (2019), 31,50 juta ton (2020), dan 31,36 juta ton (2021). Ini tentu harus menjadi catatan, kinerja pangan kian memburuk.
Jangan sampai kita mengalami ancaman berganda: kinerja domestik dan ketidakpastian global.
Artikel Terkait
Stabilkan Harga Pangan Program Pak Rahman Diluncurkan
Benarkah Harga Daging Sapi Naik? Berikut Daftar Lengkap Harga Pangan Hari Ini
Bulog Jawa Tengah Stabilisasi Harga Pangan, Optimalkan Penyerapan Gabah dan Beras Sampai Akhir Tahun
Jaga Inflasi Jelang Nataru, Mendag Minta Kepala Daerah Antisipasi Lonjakan Harga Pangan
Pergerakan Harga Pangan Jelang Nataru Terkendali, Bank Indonesia Jateng Koordinasi Pemda