Selamatkan Rawapening, Jepang Siap Transfer Teknologi, Program Rehabilitasi DAS di Manggihan Jadi Rujukan

- Rabu, 21 Desember 2022 | 21:14 WIB
Tim ILEC Jepang menerima penjelasan soal instalasi pemanen air hujan (IPAH) di Desa Manggihan, Tengaran, Kabupaten Semarang, Rabu (21/12/2022) (SM/Mohamad Annas)
Tim ILEC Jepang menerima penjelasan soal instalasi pemanen air hujan (IPAH) di Desa Manggihan, Tengaran, Kabupaten Semarang, Rabu (21/12/2022) (SM/Mohamad Annas)

SEMARANG,suaramerdeka.com – Upaya penyelamatan Danau Rawapening tidak hanya menjadi perhatian nasional, tetapi juga internasional.

Salah satu negara yang turut membantu upaya penyelamatan Danau Rawapening adalah Jepang.

Lewat kerja sama antar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kedua negara, Jepang telah menugaskan tim International Lake Environment Committee (ILEC) Foundation.

Tujuannya untuk melakukan penelitian guna memetakan kondisi Rawapening sehingga dapat memberikan bantuan yang tepat, baik pengetahuan, teknis, tranfer Teknologi, maupun dukungan lainnya untuk mewujudkan pengelolaan danau secara berkelanjutan.

''Kita dapat belajar berbagai cara untuk menyelamatkan Danau Rawapening dari tim Jepang, terutama tranfer Teknologi,''

''Terlebih, Jepang telah memiliki pengalaman untuk mengatasi pencemaran/kerusakan danau,’’ ungkap Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Rehabilitasi Perairan Darat Direktorat Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove (RPDM) KLHK Muchtar Efendi S. Hut MSi saat kunjungan lapangan bersama tim ILEC di Desa Manggihan, Getasan, Kabupaten Semarang, Rabu (21/12/2022).

Baca Juga: Kisah Garuda Kalahkan 1.000 Naga dan Porak Porandakan Khayangan, Demi Bebaskan Ibu dari Perbudakan, Lengkap

Rawapening, menurut Muchtar, dijadikan danau yang dikerjasamakan penanganannya dengan Jepang karena program penyelamatannya dinilai lebih maju di antara 15 danau prioritas lainnya.

Program berdasarkan memorandum of cooperation (MoC) tetang lingkungan yang ditandatangani di Bali, 30 Agustus 2022.

Perjanjian ini merupakan pembaharuan dari perjanjian lama yang habis masa berlakunya pada 2021.

Baca Juga: Tak Hanya Bikin Wajah Glowing, Ternyata ini Manfaat Masker Kecantikan Buah Pepaya bagi Kulit

Terkait kerja sama tersebut, tim ILEC Jepang yang terdiri atas Usui (ahli pertanian), Kawashima (ahli pengolahan limbah, Ichiki (Sekretariat ILEC), serta Sasakura dan Iwamoto (IDEA Co Ltd), melakukan penelitian lapangan di Rawapening.

Salah satu yang menjadi rujukan penelitian adalah berbagai program penyelamatan Danau Rawapening di daerah hulu daerah aliran Sungai (DAS) di Desa Manggihan.

Plt Kasi Evaluasi Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun Sudarto, SP. mendampingi dan menerangkan berbagai program penyelamatan Rawapening kepada tim ILEC Jepang.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X