Gaungkan Ber-AKHLAK, Kementerian PANRB Gelar ASN Culture Fest 2022 Bersama ESQ

- Selasa, 13 Desember 2022 | 20:25 WIB
Acara ASN Culture Fest 2022. (suaramerdeka.com / dok)
Acara ASN Culture Fest 2022. (suaramerdeka.com / dok)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi birokrasi (PANRB) bersama ACT Consulting (ESQ Grup) menggelar moment ASN Culture Fest 2022.

Kegiatan ASN Culture Fest 2022 sendiri berpusat di Ruang Sasono Mulyo 3 Le Meridien Hotel Jakarta, Selasa 13 Desember 2022.

ASN Culture Fest 2022 merupakan bentuk apresiasi kepada instansi pemerintah yang telah melakukan implementasi penguatan budaya kerja.

Baca Juga: Hasil Kejurnas PBSI 2022: Djarum Kudus Hingga Jaya Raya Jakarta Dapat Unggul dengan Mudah

Selain itu, ASN Culture Fest 2022 diharapkan bisa menjadi wadah bagi instansi pemerintah untuk berbagi informasi terkait implementasi penguatan budaya kerja.

Hal ini mengingat, Kementerian PANRB terus menggaungkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) yang telah diluncurkan Presiden Joko Widodo tahun lalu.

Dalam kesempatan itu, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas yang membuka acara secara langsung dari Aceh melalui Zoom Meeting dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini sesungguhnya sangat penting bagi ASN karena dalam rangka mendorong adanya Core Values baru yaitu BerAKHLAK untuk terus diimplementasikan.

Baca Juga: Warga Semarang Tertib Antre Terima Uang Bantuan Sosial

"Komitmen yang kuat dari pimpinan serta seluruh unsur organisasi tentu menjadi penting untuk mengelola perubahan sistem kerja, pola pikir dan culture ASN," ujar Anas.

Menurutnya, dengan Core Values BerAKHLAK yang telah dilaunching oleh Presiden Jokowi secara langsung ini harapannya ke depan ada tiga.

Di antaranya, menciptakan birokrasi yang berdampak atau dirasakan langsung masyarakat, lalu mengingatkan kita bahwa reformasi birokrasi ini bukanlah sebuah tumpukan kertas, serta yang ketiga yaitu menciptakan birokrasi yang lincah dan cepat.

Baca Juga: Mulia Sekali Hatimu Anak Muda, Hakim Ziyech Sumbangkan Semua Gajinya di Timnas Untuk Keluarga Miskin Di Maroko

"Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman atas kesungguhannya dalam mengimplementasikan core values dengan serius sehingga ketiga harapan tersebut saya yakin bisa terwujud," jelasnya.

Sementara itu, Ary Ginanjar dalam paparan materinya menyampaikan bahwa sebuah survei mengatakan 62 persen responden menilai bahwa budaya adalah hambatan utama dalam transformasi digital.

Momentum transformasi digital akan terjadi saat organisasi menyadari bahwa transformasi digital bukanlah isu teknis melainkan perubahan perilaku dan mindset/budaya.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X