Ekonomi Menjadi Isu Penting dalam Pilpres 2024, Namun Kerap Dipenuhi Narasi Politik Identitas Sempit

- Rabu, 14 Desember 2022 | 08:12 WIB
Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing. (foto instagram @emrus_sihombing)
Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing. (foto instagram @emrus_sihombing)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis survei terbaru terkait dinamika politik dan pilihan masyarakat terhadap calon presiden (capres) 2024.

Survei itu mengemukakan kriteria yang harus dipenuhi calon pemimpin di masa depan.

Yakni mampu meningkatkan kualitas ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia.

Survei LKPI juga mengukur elektabilitas sejumlah tokoh untuk menjadi presiden di tahun 2024 menggantikan Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga: Mudah Ya, Cara Agar Bisa Menonton Siaran TV Digital Lewat HP Android Tanpa Set Top Box

Dengan simulasi nama tokoh yang disodorkan pada responden maka tokoh yang paling banyak dipilih adalah Airlangga Hartarto sebanyak 17,20 persen, Prabowo Subianto 16,20 persen, Ganjar Pranowo 10,7 persen, Anies Baswedan dipilih 7,40 persen, dan Puan Maharani 4,7 persen.

Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai ekonomi menjadi isu penting dalam Pilpres 2024.

Sayangnya, ruang publik kerap dipenuhi dengan narasi-narasi politik identitas yang sempit.

Menurutnya pemilih rasional patut menjadikan isu ekonomi sebagai dasar pertimbangan utama dalam memilih sosok pemimpin.

Baca Juga: Segera! WhatsApp Nomor Ini, Ingin Mendapatkan Set Top Box Gratis, Nyesel Tidak Kebagian Nanti

"Secara substansial, memang isu yang paling penting itu isu ekonomi, karena itu menyangkut kesejahteraan. Tetapi acap kali di ruang publik dieksploitasi oleh orang-orang tertentu bukan di isu ekonomi, tapi dibawa ke isu-isu yang sifatnya politik identitas yang sempit dan emosional," terangnya.

Menurut Emrus, Airlangga Hartarto patut menjadikan isu ekonomi sebagai modal utama untuk memenangkan pilihan publik.

"Terus terang saya mengatakan semua kandidat yang ada di Indonesia kecuali Airlangga Hartarto belum ada yang mengedepankan isu ekonomi," tandasnya.

Isu ekonomi juga harus dibuat sedemikian rupa dan digelorakan ke ruang publik agar menjadi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Gak Usah Ngeyel! Pake Antena UHF, Bisa Menyaksikan Siaran TV Digital pada TV Analog Dilengkapi Set Top Box

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X