BANDUNG, suaramerdeka.com - Sebelum meledak, pelaku serangan bom bunuh diri ke Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung itu sempat memaksa masuk.
Kala itu, para anggota Polri itu melakukan apel pagi di Mapolsek Astana Anyar, Rabu 7 Desember 2022 sekitar Pukul 08.00 Wib.
Melihat gelagat tersebut, sejumlah anggota menahannya untuk tak mendekat.
Baca Juga: 191 Bencana Alam Melanda Kabupaten Semarang, Tanah Longsor, Banjir dan Puting Beliung
Sejurus kemudian, pelaku mengeluarkan pisau yang diikuti suara ledakan.
Salah satu anggota yang menahan gerak pelaku adalah Aiptu Sofyan.
Akibat terkena serpihan paku dan paku payung yang menjadi bahan bom tersebut, dia meninggal setelah sempat kritis.
Baca Juga: Energi Gunung Semeru Menurun, Aktivitas Didominasi Letusan-letusan Kecil
"Ledakan di dalam Mapolsek saat anggota apel pagi. Pelaku memaksa untuk mendekati anggota, sempat ditahan, tapi pelaku mengacungkan pisau, tiba-tiba ada ledakan," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana saat memberikan keterangan di lokasi kejadian.
Total korban dalam kejadian serangan bunuh diri itu sebanyak 11 orang.
Artikel Terkait
Usai Bom Bunuh Diri di Astana Anyar Bandung, Pria Ini Ditemukan Tewas Tidak Utuh Bersama Puing Reruntuhan
Insiden Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Sebut-Sebut KUHP, Ada Apa Sebenarnya?
Bongkar Identitas Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Begini Rekam Jejaknya Mulai Tahun 2017
Terungkap! Ini Fakta Terbaru Pelaku Bom Bunuh Diri di Astana Anyar, Identitas Lengkap Terbongkar Semua
Pelaku Bom Bunuh Diri Mapolsek Astana Anyar Baru Bebas Satu Tahun dari Nusakambangan