BANDUNG, suaramerdeka.com - Energi Gunung Semeru (3.676 mdpl) di perbatasan Lumajang-Malang tak lagi menunjukan aktivitas tinggi pasca letusan kuat yang disertai awan panas guguran pada 4 Desember lalu.
"Pasca awanpanas, Gunung Semeru didominasi letusan-letusan kecil dengan tinggi kolom abu beberapa ratus meter," kata Kepala PVMBG Badan Geologi, Hendra Gunawan saat dihubungi, Rabu 7 Desember 2022.
Memang sempat ada awan panas Gunung Semeru dengan jangkauannya 6 Km sebanyak dua kali.
Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Mapolsek Astana Anyar Baru Bebas Satu Tahun dari Nusakambangan
Kemudian terpantau pula guguran dan aliran lava sejauh 600 meter dari Kawah Jonggring Seloko.
PVMBG pun mencatat suplai energi dari perut gunung masih berlangsung.
Dalam tiga hari terakhir, tercatat terjadi 10 kali kejadian gempa vulkanik dalam.
Baca Juga: Kliennya Bakal Kembali Diperiksa? Kamaruddin: Terkesan Dipaksakan
"Meski demikian, secara umum aktivitas Semeru menurun," katanya.
Di luar itu, bahaya sekunder masih mengancam terutama dari sisi potensi banjir lahar melalui Besuk Kobokan.
Artikel Terkait
Setelah Gunung Semeru Erupsi, Ini Daftar Gunung yang Alami Peningkatan Vulkanik, Cek Sekarang!
Gunung Semeru Status Naik Level IV, Gubernur Khofifah: Masyarakat Tidak Panik dan Segera Evakuasi Diri
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Kembali Diminta Waspadai Potensi Awan Panas Guguran
Gunung Semeru Tak Terpengaruh Gempa 6,2 Jember, tapi Awas Bahaya Sekunder
Gunung Semeru Jadi Favorit Pendaki, Ada Larangan Harus Dipatuhi Demi Menghindari Kejadian Tidak Diinginkan