Tren Covid-19 Indonesia Menurun dalam 2 Minggu, Wiku: Jangan Terlena dan Tetap Waspada

- Kamis, 5 Agustus 2021 | 08:36 WIB
 Jubir Pemerintah untuk Covid-19, Wiku Adisasmito. (suaramerdeka.com / dok) (Murdiyat Moko)
Jubir Pemerintah untuk Covid-19, Wiku Adisasmito. (suaramerdeka.com / dok) (Murdiyat Moko)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Dalam dua minggu terakhir, perkembangan pandemi Covid-19 menunjukkan tren penurunan kasus jika dilihat dari puncak kasus tertinggi pada 3 minggu lalu.

Penurunannya dari 350.273 kasus menjadi 289.029 kasus, hingga turun menjadi 273.891 kasus.

Hal ini sejalan dengan angka positivity rate mingguan yang juga menurun dalam kurun waktu yang sama, dari mencapai 30,72 persen menjadi 27,38 persen dan selanjutnya menjadi 25,18 persen.

Jika melihat perkembangannya dari 34 provinsi, ada delapan penurunan kasus positif dalam dua minggu berturut-turut.

Baca Juga: Lonjakan Covid-19 Luput dari Prediksi, Pemda Diminta Tak Ragu Refocusing Anggaran

Kedelapannya ialah Kepulauan Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Maluku dan Maluku Utara.

"Ini adalah pencapaian positif yang harus terus dipertahankan. Karena hal ini menunjukkan penurunan penularan di tengah-tengah masyarakat," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19

Meskipun begitu, Satgas meminta sejumlah provinsi lain untuk waspada. Karena mengalami kenaikan kasus dalam 3 minggu berturut-turut. Provinsi-provinsi tersebut didominasi Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Untuk Pulau Sumatera, hampir semua provinsinya menunjukkan kenaikan kasus kecuali Kepulauan Riau.

Baca Juga: Warga Tanpa NIK Bisa Divaksinasi, Kemenkes Jelaskan Teknis Pelaksanaannya

Di Kalimantan, seluruh provinsinya menunjukkan kenaikan kasus dalam tiga minggu berturut-turut. Khusus Kalimantan Barat, sempat mengalami penurunan kasus.

Sementara di Pulau Sulawesi seluruh provinsinya menunjukkan kenaikan kasus dalam tiga minggu. Kecuali, Sulawesi Tenggara dam Gorontalo yang sempat mengalami penurunan.

Di Pulau Jawa masih ada DI Yogyakarta yang menunjukkan kenaikan kasus selama dua minggu terakhir.

"Kenaikan kasus yang belum dapat ditekan perlu menjadi perhatian bersama. Dikarenakan, pemerintah daerah dan masyarakatnya lengah dan menganggap daerahnya baik-baik saja hanya karena tidak menerapkan PPKM Level 4," lanjutnya.

Baca Juga: Tidak Ada Peminat, 6 Formasi Dokter Spesialis di Blora Nihil Pelamar

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X