JAKARTA, suaramerdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, politik harus membawa kesejahteraan dan politik uang tidak baik untuk demokrasi.
Ada empat faktor menurut Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Ray Rangkuti untuk menghilangkan politik uang.
“Empat faktor ini, pertama sistem, kedua penegakan hukum, ketiga kesejahteraan dan keempat faktor culture, cara pandang terhadap demokrasi,” sebut Ray di Jakarta, hari ini.
Baca Juga: Tinggal WhatsApp Nomor Ini, Ingin Mendapatkan Set Top Box Gratis, Buruan! daripada Nyesel
Menurutnya, ketika berbicara tentang kesejahteraan rakyat, adalah satu faktor yang kemudian akan membuat masyarakat tidak lagi mengharapkan uang dari politik. “Tetapi harus muncul kesadaran bahwa politik uang berbahaya bagi demokrasi,” sebut Ray.
Lebih lanjut, Ketum Airlangga menegaskan, bahwa kesejahteraan itu bagian penting dari pesta demokrasi. Dan program program yang membawa kesejahteraan akan diusung oleh partainya.
“Yang perlu ditanyakan, apakah jalan menuju ke situ (kesejahteraan) akan mengikuti apa yang telah dicapai Golkar bersama Jokowi, atau Golkar punya cara lain. Itu yang belum disebut Pak Airlangga,” ujar Ray.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai pernyataan pemilu untuk kesejahteraan jangka panjang memang bagus.
Namun untuk mencapainya tidak mudah direalisasikan.
Artikel Terkait
Penting! Meminimalisasi Politik Uang Lewat Pembinaan Masyarakat Desa
Tingkatkan kualitas demokrasi, Bawaslu Jepara Ajak Desa Kalianyar Tolak Politik Uang
Anti Politik Uang, Pendem Jadi Desa Terakhir yang Diresmikan Bawaslu Jepara
Pemilu 2024 Masih Dihantui Politik Uang dan Netralitas ASN
Warning ! Pelaku Politik Uang Bisa Dipidana