BANDUNG, suaramerdeka.com - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menyebut ada kecenderungan aktivitas vulkanik Gunung Api Semeru (3.676 mdpl) di perbatasan Lumajang dan Malang menunjukan penurunan.
Meski aktivitas Gunung Semeru menurun, otoritas kegunungapian itu mengingatkan semua pihak jangan sampai terlena.
Pasalnya, dapur Gunung Semeru, yang jadi gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu masih bergejolak.
Baca Juga: Siapkan Upaya Konkret Jateng Hadapi Resesi Suara Merdeka Network Gelar SBA Connection
"Semeru sudah cenderung mereda walau pun pada Senin siang sekitar pukul 12.00 ada awan panas kecil sejauh 6 Km, dan lahar hujan sedang selama 3 jaman," jelas Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, Senin 5 Desember 2022.
Dengan kondisi tersebut, PVMBG tetap mempertahankan status level tertinggi yakni Awas (Level IV).
Rekomendasi yang dikeluarkan diharapkan tetap dipatuhi.
Baca Juga: Duh, Izin Asuransi Jiwa Wanaartha Life Dicabut OJK, Berapa Banyak Pemegang Polisnya?
Dalam catatan alat kegempaan, letusan itu terjadi pada Pukul 11.31 WIB.
Kolom letusan tak teramati.
Artikel Terkait
Letusan Gunung Semeru, Polres Lumajang Imbau Masyarakat Tak Panik Awan Panas Guguran
Intip Keindahan Tempat Wisata di Lereng dan Kaki Gunung Semeru, No 2 Sempat Dijadikan Lokasi Syuting Film
Meski Dilanda Hujan Abu, Ponpes Dekat Gunung Semeru Ini Tak Mau Dievakuasi
Gunung Semeru Erupsi, Polres Lumajang Siaga Bencana: Jalur Penyeberangan Curah Kobokan Ditutup Total
Beginilah Dampak Gunung Semeru Setelah Erupsi, Mencapai Level Tertinggi