Baca Juga: SMSI Jateng dan Peradi Semarang Bergandengan, Komitmen Bangun Kekuatan Media Siber
Dari kajian itu pula, Tim Tanggap Darurat PVMBG - Badan Geologi menjelaskan bahwa kerusakan bangunan yang terjadi, selain karena faktor guncangan yang kuat sebagai dampak dari dekatnya dengan sumber gempa bumi.
Selain itu, kondisi tanah permukaan yang lunak, dipengaruhi juga oleh kualitas bangunan yang tidak tahan gempa bumi.
"Sebagai upaya mitigasi, bangunan yang berada pada dan dekat dengan garis sesar yang dipetakan secara regional harus dibangun dengan mengikuti kaidah bangunan tahan gempa bumi," kata Hendra Gunawan.
Baca Juga: Cihuy, Liga 1 2022/23 Akhirnya Kembali Dilanjutkan, Catat Tanggal Mainnya
Selain itu, direkomendasikan untuk menghindari pembangunan kawasan aktivitas pada endapan yang lunak dan tanah urug yang tidak memenuhi persyaratan teknis.
Demikian pula pada bagian bawah, tengah, dan atas lereng terjal yang telah mengalami pelapukan karena akan berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsor apabila diguncang gempa bumi.
"Hal ini rawan terhadap guncangan gempa bumi," jelasnya.***
Artikel Terkait
Masih Ada Gempa Susulan, Atalia Minta Warga Cianjur Jangan Memaksa Diri Kembali ke Rumah
Gempa Cianjur: Puluhan Karung Sayur Dikirimkan untuk Konsumsi Harian Para Korban
Pemkot Semarang Kirim Relawan dan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Lazis Jateng Berangkatkan Truk Kemanusiaan untuk Penyintas Gempa Cianjur
Relawan Pertamina Dampingi Pengungsi Korban Gempa Cianjur, Buka Posko dan Bantu Trauma Healing Untuk Anak-anak