BANDUNG, suaramerdeka.com - Hasil kajian Tim Tanggap Darurat PVMBG - Badan Geologi menyimpulkan bahwa gempa darat 5,6 yang mengguncang Cianjur bukan berasal dari aktivitas sesar Cimandiri.
"Sesar penyebab gempa bumi Cianjur pada 21 November 2022 belum terdefinisikan dan masih memerlukan kajian lapangan lebih rinci," kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, Jumat 2 Desember 2022.
Berdasarkan data sebaran pusat gempa, jelasnya, mekanisme fokal, morfologi, sebaran kerusakan, dan hasil Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR), diperkirakan garis sesar sumber gempa berorientasi barat baratdaya (WSW) - timur timurlaut (ENE), dengan mekanisme sesar geser mengiri dan mempunyai kemiringan bidang sesar (dip) ke arah selatan.
Baca Juga: Siaran Analog Kota Semarang Resmi Dimatikan! Segera Beralih ke TV Digital, Ini Daftar Frekuensinya
Dipaparkan, mengingat magnitudonya tidak terlalu besar, gempa tak menyebabkan pematahan yang menerus hingga permukaan (surface rupture).
Meski demikian, bagian patahan yang bergerak (rupture area) dapat diperkirakan dari area tempat berkumpulnya episenter gempa utama dan gempa-gempa susulan.
"Area ini memanjang dengan arah baratdaya – timurlaut, mulai dari Warungkondang hingga Karang Tengah, sepanjang kurang-lebih 12 Km dan lebar 8 Km," katanya.
Baca Juga: Cek Prakiraan Cuaca Semarang 3 Desember 2022: Berawan Sepanjang Hari
Dengan membandingkan rupture area dengan lokasi kerusakan, nampak bahwa lokasi kerusakan paling parah berada di rupture area.
Sementara daerah di luar rupture area mengalami guncangan dengan intensitas lebih kecil.
Artikel Terkait
Masih Ada Gempa Susulan, Atalia Minta Warga Cianjur Jangan Memaksa Diri Kembali ke Rumah
Gempa Cianjur: Puluhan Karung Sayur Dikirimkan untuk Konsumsi Harian Para Korban
Pemkot Semarang Kirim Relawan dan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Lazis Jateng Berangkatkan Truk Kemanusiaan untuk Penyintas Gempa Cianjur
Relawan Pertamina Dampingi Pengungsi Korban Gempa Cianjur, Buka Posko dan Bantu Trauma Healing Untuk Anak-anak