SEMARANG, suaramerdeka.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta seluruh kepala daerah bersama stakeholder mengantisipasi lonjakan harga komoditas pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Momentum hari raya Nataru menurut Zulhas sering diikuti dengan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan sehingga turut mengerek laju inflasi di daerah.
Seluruh kepala daerah di kabupaten/kota diminta mengambil sikap bila ada kenaikan harga kebutuhan pokok di atas 5-10 persen.
Baca Juga: Yakin Jawa Tengah Masih Bakal Dilirik Calon Investor di Tahun Gelap? Ini kata Bank Indonesia
Bila terjadi kenaikan harga komoditas pangan karena persoalan distribusi tarif angkutan mahal misalnya, bisa diambil kebijakan subsidi untuk membiayai ongkos pengiriman.
''Ada dana cadangan tidak terduga sebesar dua persen di masing-masing pemerintah daerah yang bisa digunakan sebagai subsidi,'' kata Zulhas di sela Rakornas Harga Barang Kebutuhan Pokok di Semarang, Jumat 2 Desember 2022.
Dari pantauan yang dilakukan di Semarang misalnya, beberapa komoditas seperti telur ayam ras dan cabai rawit sedikit mengalami kenaikan harga namun ada sejumlah komoditas yang stabil bahkan turun harga.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Kuliner di Purworejo, Namanya Unik Tapi Sekali Gigit Bikin Ketagihan
''Seperrti telur mencapai Rp30 ribuan juga cabai rawit, tapi ada yang turun juga seperti ayam semua kita pantau menghadapi Nataru nanti supaya kita sama-sama menjaga tingkat inflasi ini,'' jelasnya.
Sebelumnya, Zulhas juga sempat memantau harga pangan di Pasar Rasamala Semarang didampingi Menteri BUMN Erick Thohir. Untuk komoditas beras, lanjut dia, tidak ada masalah karena Bulog sudah menjamin ketersediaan pasokan. Saat ini harga beras medium di tingkat pasar sebesar Rp9.450 per kilogram.
Artikel Terkait
Monitoring ke Pasar, Mendag Sebut Stok Beras Nasional Aman Terkendali
Kerja Sama Apik Antara TPIP, TPID, Pemerintah, dan Bank Indonesia Mampu Kendalikan Angka Inflasi
Inflasi Masih Menantang, Ekonomi Jateng 2022 Diprediksi Tumbuh di Kisaran 4,9-5,7 Persen
Duh, Harga Telur dan Minyak Goreng Picu Inflasi November di Jateng 0,15 Persen