JAKARTA,suaramerdeka.com - Sejak Oktober lalu, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI membekukan dan menuruntayangkan 20.652 produk di sistem katalog elektronik.
Sebanyak 14.161 di antaranya merupakan produk impor yang dibekukan.
Sedangkan sisanya merupakan produk yang menetapkan harga tidak wajar serta tidak memiliki kesesuaian dengan penyedia yang terdaftar.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Pemberian Fasilitas Impor Garam Industri, Kejagung Sudah Tetapkan 5 Tersangka
Hal itu diungkapkan Ketua LKPP RI Hendrar Prihadi dalam Rakor Monev Inpres nomor 2 tahun 2022 yang diselenggarakan di ICE BSD Tangerang, Selasa (29/11/2022).
Rakor tersebut membahas peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan produk UMK-Koperasi dalam rangka menyukseskan Program Bangga Buatan Indonesia.
Dalam kesempatannya, pria yang akrab disapa Hendi menegaskan bahwa upaya pembekuan dan turun tayang produk impor di sistem katalog LKPP dimaksudkan untuk memberi perlindungan pada produk dalam negeri.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ini Kalimat Bijak Tentang Gunung dari Para Tokoh, Nomor 29 Menyayat Hati
''Dalam perjalanan saya di LKPP didapati beberapa isu pengadaan terkait produk dalam negeri,''
Artikel Terkait
Pelamar PPPK 2022 Wajib Baca, Sistem Penilaian dan Soal Lengkap dengan Tanggal Pengumuman
Call Center Posko Darurat Gempa Cianjur, WhatsApp Saja Ke Nomor Ini
Info Terbaru E-TLE! Sekarang Dikembangkan Lagi Pakai Fitur Baru, Seperti Apa ya ? Cek Sekarang…
Setelah Brasil vs Swiss Berakhir 1-0, Berikut Daftar Peringkat Pemain Sukses Menuju 16 Besar, Siapa Aja Tuh?
InJourney Siap Percepat Pengembangan Ekosistem Pariwisata di Kota Lama Semarang
Diduga harus Menanggung Beban Hidup Keluarga, Pelaku Racuni Orang Tua dan Kakaknya
Pipa PDAM Sempat Bocor, Pengungsi Korban Gempa Cianjur Manfaatkan Air yang Mengalir ke Selokan
Sempat Mengungsi di Area Pemakaman, BNPB Dirikan Tenda Darurat untuk Korban Gempa Cianjur
Jokowi Ungkap Penampilan Calon Pemimpin 2024: Banyak Kerutan di Wajah, Rambutnya Putih Semua
Meski Kang Emil Punya Kapasitas Nasional, Namun Golkar Diyakini Tetap Capreskan Airlangga