BMKG Catat 152 Kali Gempa Susulan di Cianjur hingga Selasa Malam, Warga Diminta Tetap Waspada

- Rabu, 23 November 2022 | 16:06 WIB
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. (Tangkapan layar youtube/metrotvnews)
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. (Tangkapan layar youtube/metrotvnews)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Gempa Magnotudo 5,6 mengguncang Cianjur secara meluas, pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB.

Dari peta gempa BMKG, terlihat titik gempa susulan banyak yang berkumpul di sekitar pusat gempa utama yang berlokasi di Cianjur.

Dikutip dari kanal Youtube metrotvnews, Kepala Pusat gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan, jumlah gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat berjumlah 152 kali hingga Selasa, 22 November 2022 pukul 20.09 WIB.

Kekuatan gempa susulan bervariasi dari yang terbesar M 4,2 hingga M 1,5.

Baca Juga: Usai Gempa Bumi di Cianjur, Presiden Jokowi Berikan Dana 50 Juta

"BMKG sudah mencatat aktivitas gempa susulan sebanyak 152 kali, dengan terbesar yaitu M 4,2 dan terkecil M 1,2," kata Kepala Pusat gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam video yang diunggah Rabu (23/11/2022).

BMKG juga menghimbau terkait dengan prediksi cuaca dan curah hujan beberapa hari kedepan, untuk masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan perlu meningkatkan kewaspadaan.

Untuk diketahui, sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gempa bumi karena aktivitas sesar cimandiri, sehingga berdampak timbulnya korban jiwa dan kerusakan bangunan.

Sesar cimandiri merupakan patahan geser aktif yang terletak di Jawa Barat. sesar cimandiri kurang lebih berukuran 100 km dan memanjang meliputi Kab. Sukabumi, Cianjur dan Sumedang.

Baca Juga: Prediksi Jerman vs Jepang di Piala Dunia 2022 Qatar, Menguji Keperkasaan Gawang Manuel Neuer

Guncangan yang berpusat di darat dengan lokasi 10 km barat di Cianjur tersebut berasal dari sesar cimandiri kembali bergerak.

Gempa diduga akibat dari pergerakan dari patahan cimandiri atau bisa juga dari patahan Padalarang.

BMKG akan mengumpulkan data dengan memasang peralatan di lapangan dan sensor-sensor tambahan untuk mendeteksi penyebab gempa.

Baca Juga: Gacor Maksimal, Ini Rahasia Buat Murai Batu Cepat Gacor, Cukup Fokus Perawatan Ini Saja

BMKG juga menjelaskan magnitudonya sebetulnya tidak besar ini, 5,6 itu masih tidak besar, namun karena pusat gempanya ini dangkal hanya pada kedalaman 11 KM dan di darat di bawah kaki kita, jadi 5,6 ini dengan kondisi tanah dan patahan-patahan yang ada di wilayah kabupaten Cianjur dan sekitarnya guncangannya akan lebih dirasakan.

Halaman:

Editor: Rosikhan Anwar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X