SUARAMERDEKA.COM – gempa kembali mengguncang Indonesia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang rawan terkena gempa.
Hal ini karena Indonesia melewati titik pertemuan tiga lempeng tektonik, yakni Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Seperti gempa yang baru saja terjadi di Kabupaten Cianjur berkekuatan 5,6 Magnitudo dan menghancurkan hampir seluruh wilayah di Cianjur.
Menurut data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), total korban gempa Cianjur sebanyak 268 orang, 1.083 meninggal dunia, 58.362 luka-luka dan 22.198 unit rumah rusak.
Seperti diberitakan, puluhan ribu rumah rusak pasca gempa di Cianjur kemarin. Hal ini menunjukkan bahwa rumah-rumah di Indonesia masih belum siap menghadapi gempa.
Masalah yang sama disampaikan Presiden Indonesia kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Presiden menghimbau untuk mulai membangun rumah tahan gempa di Cianjur.
Presiden Jokowi menekankan, struktur rumah tahan gempa harus diaplikasikan saat membangun kembali rumah yang rusak akibat gempa.
Menurut BMKG, gempa di wilayah tersebut merupakan gempa rutin yang terjadi setiap 20 tahun sekali.
Lantas, apa saja hal yang harus diperhatikan dalam membangun rumah tahan gempa? Dilansir dari berbagai sumber, ada empat hal yang harus diperhatikan ketika membangun rumah tahan gempa.
Baca Juga: Prediksi Jerman vs Jepang di Piala Dunia 2022 Qatar, Menguji Keperkasaan Gawang Manuel Neuer
1. Bahan bangunan yang Kuat
Pemilihan bahan bangunan menjadi aspek penting dalam pembuatan rumah tahan gempa.
Karena jika ada bahan bangunan yang rapuh atau berkualitas buruk akan mempengaruhi komponen lainnya.
Artikel Terkait
Gempa Cianjur: 2.345 Rumah Warga Rusak, BNPB Pastikan Akan Bantu Bangun Kembali
Pascagempa Cianjur, Pesan BMKG: Jangan Paksakan Kembali ke Rumah untuk Sementara Waktu