Korban Gempa Cianjur Capai 250 Orang Terus Berdatangan, Dirut RSUD Sayang Kewalahan: Kita Mau Pasang Tenda

CIANJUR, suaramerdeka.com - Akibat gempa magnitudo 5,6, banyak korban yang berdatangan ke RSUD Sayang untuk mendapatkan pertolongan.

Dikutip dari kanal Youtube metronews, Dirut RSUD Sayang, Dharmawan Setiabudhi mengungkapkan banyak korban yang berdatangan dengan kondisi patah tulang akibat tertimbun bangunan runtuh pasca gempa yang terjadi di Cianjur, Senin (21/11/2022) .

Ratusan warga korban gempa dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi luka patah tulang pasca gempa besar mengguncang Cianjur siang tadi.

Baca Juga: Kisah Sejarah; Sabda Alam, Ketertarikan Chrisye pada Karya Junaedi Salat

Saat ini Rumah Sakit kewalahan menampung korban gempa di kamar dan Selasa yang membludak.

"Korban benturan bangunan yang runtuh sebagian besar itu," kata Darmawan.

"Kita tidak bisa pakai di ruangan di dalam, jadi kita pakai ruangan di halaman rumah sakit. Tapi saya nggak ada masalah," ujar Darmawan.

"Kita mau pasang tenda, sementara kurang lebih sekitar 250-an yang datang yang meninggal 20 orang yang tercatat," ungkap Darmawan.

"Korban yang meninggal kebanyakan korban akibat tertimbun bangunan rumah," tambahnya..

"Untuk keadaan RSUD Sayang sendiri hanya mengalami kerusakan ringan dan para pasien sudah dievakuasi," pungkasnya.

Baca Juga: Cari Sinyal Channel Piala Dunia 2022 di TV Digital, Gak Ribet Pake Set Top Box, Cek Link Download Aplikasi Ini

Diketahui sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah terjadi gempa pada 21 Nov 2022 pukul 13:21 WIB.

Berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa terini tersebut berlangsung di titik koordinat 6,84 Lintang Selatan (LS) dan 107,05 Bujur Timur (BT).

Gempa terkini dengan magnitude 5,6 tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat di kawasan Cianjur, Garut, Sukabumi, Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, Bayah, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta, Depok, dan Tangerang.

Pusat gempa berada di keadalaman 10 km dan tak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.