Namun, di antaranya tidak ada atas nama Budyanto.
"Beberapa buku tabungan ada (di TKP Kalideres), tapi bukan atas nama Budyanto.
Masih kita dalami semuanya, masih dalam penyelidikan," ungkap Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce.
Baca Juga: UPDATE KABAR GEMPA CIANJUR: 20 Korban Meninggal Dunia, 100 Orang Luka-Luka
4. Jamu
Fakta terbaru menunjukkan salah seorang korban sering memesan jamu via WhatsApp.
Hal itu disampaikan R seorang tukang jamu yang biasa mangkal di sekitar perumahan tersebut.
Dia mengatakan, keluarga korban merupakan salah satu langganan.
Awalnya, salah satu korban menemuinya di tempat biasa berjualan.
Namun lama-kelamaan, R yang diminta mengantarkan langsung ke rumah.
Baca Juga: Ferdy Sambo Sempat Minta AKBP Ridwan Soplanit Agar Kasus Pembunuhan Brigadir J Tidak Dibuat Ramai
R mengayuh sepeda sambil membawa jamu sesuai yang dituliskan di WhatsApp. R menguraikan, kebiasaanya 5 bungkus salah satunya kunyit asam-manis.
"Si Dian kan suka jamu. Biasanya kerupuk dua ya mbak, jamunya lima bungkus. Iya (saya antar). sekuriti juga tahu. Nah semenjak Corona tidak pernah pesan jamu lagi sama saya," ujar dia.
Menurut R, salah satu korban menghubungi tak tentu waktu. Terkadang, dua minggu, atau satu bulan sekali.
Terakhir kali, keluarga korban memesan pada awal-awal pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia sekitar Maret 2020.***
Artikel Terkait
Terbaru: Kematian Misterius Keluarga di Kalideres, Sempat Beli Mobil Baru Sebelum Tewas, Ada Apa?
Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Diduga Anut Kepercayaan Santhara, dari Puasa Hingga Bunuh Diri
Masih jadi Teka-Teki, Ini 14 Fakta Terkait Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Gandeng Berbagai Ahli, Polisi Temukan Petunjuk Penting Soal Motif Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Meninggalnya 1 Keluarga di Kalideres, Polisi Periksa 2 Anak Korban Termasuk Sejumlah Saksi